17 Februari 2017

Refleksi Minggu ketiga Februari 2017


1 Korintus 3: 16-17

 

Kamu adalah Bait Allah!




 
Bersyukur kepada Tuhan, untuk Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) serentak 15 Februari 2017 lalu berjalan dengan baik.
Termasuk dan khususnya untuk DKI Jakarta. Ada kemungkinan
dilakukan Pilkada putaran kedua (rencana pemungutan suara
dilakukan tanggal 19 April 2017 – sumber:
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/02/16/). Namun di atas
semuanya, yang terpenting menurut saya adalah Indonesia harus
semakin erat bersatu, tidak mudah terprovokasi, tidak ada
perpecahan, dan Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik
Indonesia benar-benar menjadi tempat berbagai perbedaan dapat
hidup bersama, dengan damai sejahtera.


Refleksinya, Jakarta kurang-lebih seperti Korintus, ibukota

propinsi Akhaya, pelabuhan penting Yunani di konteks

perikop kita kali ini. Terkenal dengan peradaban dan perdagangan

yang maju dan makmur. Namun setelah Paulus meninggalkan

Jemaat Korintus, masuklah pengaruh-pengaruh negatif, ditambah

terjadi provokatif di antara umat. Muncul saling iri, curiga di antara

umat, lalu bersungut-sungut, berbantahan, perselisihan dan bahkan

terjadilah perpecahan (ada golongan Paulus, Kefas, Apolos, dan

lainnya).

            Rasul Paulus melalui suratnya menegur sekaligus
mengajarkan ulang: “Tidak <3756> tahukah kamu <1492>, bahwa <3754> kamu adalah <1510> bait <3485>
Allah <2316> dan <2532> bahwa Roh <4151> Allah <2316> diam <3611> di dalam <1722> kamu <5213>?” (ayat 16). Jika
kita adalah bait Allah, mari hidup dengan standar sebagai “Bait
Allah.” Tidak melakukan apa yang memisahkan kita dari Allah,
atau mengotori, menajiskan, dan membuat kita tidak layak dipakai-
Nya. Menjadi saluran cinta kasih Allah di tengah berbagai
perbedaan dunia, bagi semua rakyat Indonesia (suku, bangsa,
budaya, ras dan bahkan agama apapun) melalui diri, tubuh dan
tingkah laku kita. Dimulai dalam: kehidupan persekutuan gereja,
serta kebersamaan tiap anggota keluarga sebagai “Bait Allah.”
Amin.

 

Pdt. Lusindo Tobing