19 Agustus 2011

refleksi minggu ketiga Agustus 2011


PENGHARAPAN DALAM KESESAKAN

Mazmur 138

Kesesakan hidup yang semakin menjadi belakangan ini, membuat manusia di seantero dunia banyak memilih jalan pintas, memilih bunuh diri! Ada yang disebabkan karena malu, dilecehkan, putus cinta, sakit berkepanjangan, pergumulan keluarga, sosial, hingga yang paling banyak adalah masalah himpitan ekonomi.

Adalah Jepang mungkin negara dan bangsa yang terbesar angka kasus bunuh diri terjadi, dari berbagai sumber tercatat rata-rata 30 ribu orang Jepang bunuh diri per tahun dalam sepuluh tahun terakhir ini. Begitu pula dengan bangsa Amerika, yang belakangan ini mengalami terpaan krisis ekonomi dunia sangatlah besar. Angka bunuh diri juga terus meningkat di negeri adidaya itu.

Dan yang terdekat, juga merebak terjadi di negeri kita yang baru berulangtahun ke 66, Indonesia. Paling miris dari berbagai kasus bunuh diri, adalah semakin banyaknya pasangan suami isteri di Indonesia melakukan bunuh diri bareng!

Ini menjadi koreksi besar untuk iman dan kehidupan yang masih harus terus hidup. Tuhan ingin kita hidup bukannya mati. Itu yang dinyatakan Daud dengan lantang melalui mazmurnya, “Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku.. dan tangan kananMu menyelamatkan aku.” (baca lagi ayat 7).

Karenanya mari miliki terus dan lebih lagi pengharapan hanya kepada Allah. Mari kembali datang ke Sumber Hikmat dan Kehidupan. Ayo bangun lagi, bangkit lagi, lalu belajarlah lebih tekun, bekerjalah lebih rajin dan jujur. Yakin sungguh bahwa Tuhan akan selalu menyelesaikan segala pergumulan perjuangan, bagaimanapun berat dan sesaknya! (ayat 8).

Teruslah berpengharapan, hingga kita layak menerima Keselamatan perbuatan tanganNya. Menikmati dan kemudian harus kita bagikan bagi mereka yang masih kesesakan dan sangat membutuhkan: Kasih Setia Tuhan, yang sangat melegakan! Amin.




tulisan & foto: Lusindo Tobing.