18 Oktober 2013

refleksi minggu ketiga Oktober 2013






Lukas 18: 1-8


ADAKAH IMAN?









Ini tentang sebuah perumpamaan. Tentang sosok seorang hakim yang akhirnya memenuhi permohonan pembelaan seorang janda. Yang selalu “menyusahkan” datang menggangu minta tolong (baca ulang ayat 2-5). Apalagi dengan Allah terhadap kita. Bahkan dengan segala permohonan dan kebutuhan kita. Tuhan Yesus Kristus menegaskan kembali, “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?” (ayat 7).

Syaratnya: Apakah masih ada Iman?  Tentu bukan “Iman” nama seseorang. Tetapi yang dimaksudkan adalah: Percaya kepada Tuhan. Di hati, pikiran dan juga hidup kita. Sebagai pribadi, maupun sebagai keluarga. Adalah sangat indah, jika berdasarkan Lukas 18 ini,  kita bersama sepakat bahwa tanpa keyakinan, tanpa iman, kita bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa!

Lalu kita menjawab pertanyaan di ayat terakhir (ayat 8), “Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" Mari kita tegaskan, “Ya, Anak Manusia akan mendapati iman di bumi! 

Mari menjadi pribadi dan khususnya keluarga yang berdoa tidak jemu-jemu. Rendah hati selalu berseru kepada Tuhan. Dan taat percaya mempersilakan Tuhan menggenapkan rancanganNya, bukan rancangan kita. Ada dan akan selalu ada Iman. Amin



Tulisan & foto: Lusindo Tobing.