13 Februari 2015

Refleksi Minggu Ketiga Februari 2015




2 Raja-raja 2: 1-12


SAHABAT PERJALANAN IMAN





Banjir dan Begal (penyamun; membegal = merampas di jalan). Dua hal itu kini sedang ramai dibicarakan. Membuat kita harus lebih berhati-hati dalam perjalanan. Dan yang pasti di kedua hal tersebut kita juga membutuhkan orang lain atau teman. Teman dan sahabat saat menjalani melewati banjir (pejalan kaki lain, pengendara motor atau mobil lain, angkutan umum, jasa gerobak atau perahu penyeberang hingga para pihak berwajib satpam, polisi, TNI, SAR, dan sebagainya). 

Begitu pula dengan ancaman pembegalan, selalu disarankan jangan memasuki atau melewati tempat yang sepi. Carilah untuk dilintasi, tempat yang ramai dan ada orang lain (“teman-sahabat”) di sekitar perjalanan kita. 

Mungkin demikian juga refleksi perjalan antara Elia dan Elisa. Dua Nabi Tuhan Allah. Rencana Allah memanggil Elia pulang kepada-Nya tanpa melalui kematian fisik diketahui (ayat 3,5,7). Itu sebabnya Elisa tidak ingin ditinggalkan menjelang detik-detik terakhir hidup Elia, meskipun Elia mencoba membujuknya agar mereka berpisah di Gilgal (baca lagi ayat 2). 

Perjalanan dari Gilgal ke Sungai Yordan membawa dampak besar bagi keduanya. Bagi Elisa, perjalanan itu membuka matanya untuk bergantung kepada kedahsyatan kuasa Tuhan, “teman perjalanan” sesungguhnya, Allah yang dilayaninya (ayat 11). 

Mari, persilakan Tuhan Allah menjadi sahabat perjalanan iman kita yang terutama. Lalu mau dan benar-benar bersedia menjadi teman dan sahabat perjalanan bagi anggota keluarga kita, rekan jemaat atau orang lain di manapun kita ada. 

Khususnya perjalanan Iman, Pengharapan & Kasih, berbuah melakukan lebih banyak hal-hal baik, benar dan berguna. Karena Kasih berarti siap menjadi sahabat dalam perjalanan kehidupan bersama. Amin.


Tulisan & foto: Lusindo Tobing.