22 Januari 2013

refleksi minggu keempat Januari 2013




Mazmur 19: 1-7


PEMELIHARAAN TUHAN MELALUI ALAM

"Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya" (Mazmur 19: 2)







Bulan Desember menurut ungkapan orang Jawa adalah “gede-gedene sumber”, masa besar-besarnya mata air. Dan Januari berarti “hujan sehari-hari”. Tentu saja hal ini bukanlah suatu yang mutlak, masih ada BMKG yang memiliki data ilmiah mengenai prakiraan cuaca, curah hujan, dan berbagai fenomena alam lainnya.
Sesungguhnya Mazmur pasal 19 kali ini terbagi dalam 2 (dua) bagian besar: Menggabungkan kemuliaan Allah dalam keindahan alam (ayat 1-6) dan kesempurnaan Allah dalam taurat atau firman-Nya (ayat 7-14). Alam dan firman menyatakan keluhuran Tuhan dan kesempurnaan Allah yang mencipta segala sesuatu.

Pemazmur memakai nama "Allah" (ayat 2) ketika berbicara mengenai alam ciptaanNya. Dan memakai nama “TUHAN” (ayat 8-10) ketika berbicara tentang firman dan perintahNya, berasal dari kata Yahweh. Sedangkan “Allah”, berasal dari kata Elohim, lebih menggambarkan Dia sebagai Pencipta. Kemuliaan Allah sangat nyata dalam keindahan alam. Lebih khusus lagi saat mencipta kita, manusia. Dan yang jauh lebih indah lagi, mencipta alam semesta sebagai pekerjaan pemeliharaanNya untuk kita.  “.. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (ayat 2)




Untuk kita manusia, lebih lagi kita orang yang beriman dan menyembahNya. Di masa “gede-gedene sumber” dan “hujan sehari-hari”, atau keadaan sebaliknya dan bagaimanapun juga. Apalagi sebagai bagian masyarakat Jakarta, kota megapolitan dan sekaligus ibukota negara Indonesia. Seharusnya kita mau lebih sungguh nyata, bertanggungjawab menata (ulang), memelihara dan melestarikan lingkungan juga alam, untuk kemuliaanNya. Amin.




tulisan & foto: Lusindo Tobing.