15 April 2015

Refleksi Minggu Ketiga April 2015




1 Yohanes 3: 1-10




ANAK-ANAK ALLAH
 






Kita punya status baru.  Ya, kita punya posisi baru.  Yaitu: Anak-anak Allah!


Kalau status dan posisi “Anak Allah” itu cuma ada satu sosok, hanya Dia: Tuhan Yesus Kristus. Tuhan dan Juruselamat kita semua.  Maka  “anak-anak Allah” ada banyak.  Yaitu kita, semua orang yang mau percaya kepada Allah Bapa. Di dalam kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Dan mau hidup dalam persekutuan dan tuntunan Roh Kudus.


“Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, ...” (baca lagi ayat 1 & 2). Perubahan status menjadi anak-anak Allah, semata adalah karena kasih karunia-Nya. Kita yang berdosa sebenarnya tidak layak menerima kasih-Nya yang sedemikian besar, namun dalam ketidaklayakkan itulah Ia mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya.


“Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya. “  Ayat 10 ini menegaskan status menjadi anak Allah menuntut kita berjuang berbuat kebenaran dan mengasihi.   

Mari menang. Menang sebagai anak-anak Allah. Menyenangkan hati  Tuhan Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit bagi kita! Dengan wujud setia, serta lebih mengasihi pasangan kita (suami-isteri kita), anak-anak, orangtua, keluarga, saudara-saudara kekasih dalam jemaat, bahkan mengasihi semua orang.  Mengasihi dalam Kuat Kasih Tuhan Yesus Kristus.   

Karena kita benar-benar adalah anak-anak Allah.  Amin.




Tulisan: Lusindo Tobing.
Foto: Ibu Elizabeth Hari.