28 November 2017

Refleksi Minggu pertma Desember 2017

Mazmur 80: 1-8


Terang Allah yang Memulihkan

                                                                                                                                                     foto: LT

Ketika doa dan perhatian kita tertuju Gunung Agung di Bali yang sudah memasuki level awas, tiba-tiba kita semua menerima kabar bahwa banjir besar dan longsor melanda Yogyakarta dan beberapa daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Korban Terdampak meliputi 513 kepala keluarga wilayah Gunungkidul, 50 jiwa di Panjatan, Kulon Progo, dan 899 jiwa wilayah Bantul.” Saat dikonfirmasi oleh CNNIndonesia.com, BPBD Provinsi DIY menyebutkan bahwa dari bencana banjir kali ini, untuk wilayah Kabupaten Gunung Kidul terdapat satu korban jiwa dari Gedangsari. “Untuk [seluruh Provinsi] DIY, korban jiwa ada empat orang. Tiga orang akibat longsor di Kota Yogyakarta dan satu orang akibat banjir di Gunung Kidul,” ujar staf BPBD Provinsi DIY. (CNN Indonesia.com, 28/11/2017).

Di dimensi yang berbeda, namun sama-sama membutuhkan
pemulihan yang dari Tuhan, adalah penderitaan yang dialami bangsa Israel saat dijajah bangsa Asyur di konteks perikop Mazmur 80 kali ini. Asaf berdoa agar Israel (Efraim, Benyamin, Manasye mewakili suku-suku Kerajaan Utara) dipulihkan Tuhan kembali, dan pemazmur menegaskan bahwa hanya pengampunan Tuhanlah yang dapat melepaskan mereka dari kesusahan tersebut. Pemazmur mengajak Israel untuk melihat bahwa walaupun Israel memakan roti cucuran air mata dan meminum air mata yang berlimpah-limpah (ayat 6), namun mereka tetaplah memiliki Allah yang sama. Sekalipun mereka telah menjadi bahan olokan dan sasaran kejahatan (ayat 7), namun Allah tetaplah berperan sebagai Gembala Israel. Dialah yang akan menggiring dan memulihkan Israel (ayat 2). Pengharapan akan pemulihan dan penyelamatan ini memiliki intensitas yang semakin memuncak, sebagaimana ditekankan dalam refrein lagunya: "Ya Allah (ayat 4); Ya Allah semesta alam (ayat 8); Ya Tuhan, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah- Mu bersinar, maka kami akan selamat." Rintihan pilu pemazmur adalah juga pengharapan akan pemulihan yang sedang Tuhan kerjakan, janji untuk setia kepada jalan Tuhan, dan tekad untuk bersaksi demi Nama-Nya.

Mari terus dan semakin berharap-berdoa akan terang pemulihan
Allah memberkati Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan semua daerah dan provinsi di Indonesia. Namun yang lebih penting lagi adalah mari dari hal-hal yang paling sederhana membagikan terang pemulihan Allah itu kepada orang-orang di sekitar kita, juga khususnya kepada mereka yang sedang “gelap” karena gunung yang sedang awas, atau banjir longsor, yang membuat mereka terpaksa mengungsi meninggalkan rumah mereka, ketakutan, menangis, kedinginan-kelaparan dan sangat membutuhkan pemulihan dari Allah melalui banyak orang lain, termasuk melalui kita bersama. Amin.


Pdt. Lusindo Tobing

26 November 2017

Ben dan Buku aku



Terima kasih oh Tuhan.. Ini saat Ben Tobing (putraku) menemukan Buku aku yg terbaru berjudul "Bahasa Tubuh yang Terbuka dalam Penyajian Khotbah" di rak penjualan bagian Christianity @Toko Buku Gramedia, Central Park - Jakarta Barat. Buku aku ini bisa dibeli di Toko Buku Gunung Mulia (seluruh Indonesia), juga via online, dan di Toko Buku Gramedia (hanya JaBoDeTaBek). Terima kasih.. Doa dan salam kasihku utk ibu,bapak dan sahabat semua..