15 Agustus 2014

Firman-Mu Menyelamatkan Kami!





Keluaran 14: 19-31


 Firman-Mu Menyelamatkan Kami!









Konteks perikop kali ini, kembali mengajak kita belajar dari peristiwa Penyeberangan Laut Merah (Penyeberangan Laut Teberau), yang dalam bahasa Ibrani disebut Kriat Yam Suph (bahasa Inggris: Crossing of the Red Sea). Bagian perjalanan bangsa Israel setelah mereka bisa keluar dari Mesir. Dipimpin oleh Allah langsung dan melalui kepemimpinan Nabi Musa. Allah memerintahkan Nabi Musa dan Bani (bangsa) Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan pergi menuju tanah Kanaan yang telah dijanjikan kepada mereka.

Allah memerintahkan mereka keluar pada waktu malam. Awalnya Firaun membiarkan mereka pergi, setelah mengalami tulah semua anak sulung orang Mesir meninggal. Tetapi kemudian, Firaun mengejar Bangsa Israel ini dengan kereta hingga ke Laut Merah. Orang-orang Israel ketakutan karena mereka tidak dapat melawan dan pasti akan ditawan kembali.

Walaupun Bangsa Israel sudah menyaksikan tulah-tulah dahsyat yang Allah timpakan terhadap Mesir dan mengalami penyelamatanNya karena diluputkan dari tulah-tulah itu, iman mereka masih harus dilatih untuk terus percaya dan bersandar kepada-Nya. Itu sebabnya Allah memakai kekerasan hati Firaun untuk mengejar mereka. Allah membuat Firaun menyesal telah melepas Israel pergi, sehingga ia menghimpun pasukannya dan mengejar mereka.

Tuhan sudah tidak peduli atau terlambat untuk menolong? Itulah yang mungkin dirasakan oleh umat Israel saat melihat pasukan Firaun mendekat. Mereka menghadapi jalan buntu karena di hadapan mereka membentang Laut Teberau yang tak terseberangi. Musa memang sudah memberikan janji dan jaminan Tuhan bahwa mereka tidak akan ditangkap lagi oleh Firaun. Kenyataannya Firaun semakin dekat, sementara belum ada tindakan sama sekali, baik dari Musa maupun dari Tuhan. Namun justru pada saat itu Tuhan menyatakan kedaulatan-Nya. Ia tidak terlambat bertindak. Ia tidak tinggal diam, melainkan campur tangan dengan melakukan mujizat yang besar, yang pertama kali mereka saksikan seumur hidup mereka. Allah sekali lagi hendak memperlihatkan kepada Israel bahwa Dia berkuasa dan berfirman untuk menyelamatkan mereka.
Pertama, Allah melindungi Israel dengan tiang awan yang menggelapkan sehingga menghalangi tentara Mesir menghampiri mereka (ayat 19-20).

Kedua, Tuhan membelah Laut Teberau sehingga Israel bisa menyeberanginya dengan selamat (ayat 21-22). Nabi Musa menyatakan bahwa Allah bersamanya dan memberi firmanNya untuk menyelamatkan mereka. Coba baca lagi dan perhatikan ayat 26: Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda."
Ketiga, Allah membinasakan Firaun dan seluruh pasukan Mesir dengan menenggelamkan mereka di laut itu (ayat 28). Di ayat 30 dengan gamblang dinyatakan bahwa Tuhan Allah menyelamatkan bangsa Israel dengan FirmanNya:  Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut.
 
Setelah Allah memberikan bukti kepada bangsa Israel siapa Diri-Nya, maka bangsa Israel menjadi takut dan percaya kepada Allah: Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu (ayat 31)

Sedikit tambahan catatan menarik dari WikipediA, ada seorang bernama Ron Wyatt, arkeolog berkebangsaan Amerika Serikat, mengaku pernah menyelam di lokasi Penyeberangan Laut Merah ini dan mengambil foto roda kereta Mesir kuno pada tahun 1978. Lebih jelas bisa dibuka: Wyatt Archaelogical Research atau www.wyattmuseum.com

Tuhan Allah selalu bertindak tepat pada waktunya dalam kebuntuan, ketegangan, dan ketakutan yang sedang dihadapi setiap orang umatNya yang percaya. Dengan memberikan jalan keluar kepada mereka. Dia menyatakan kuasa-Nya. Pertama-tama dengan tiang awan-Nya yang membuat malam menjadi sangat gelap sehingga pasukan Mesir tidak dapat mendekati umat Israel semalam-malaman. Dengan memakai tongkat Musa yang diulurkan ke laut Teberau, Tuhan membelah laut tersebut sehingga terbentuk tanah kering untuk dilalui umat Israel ke seberang. Umat pun menyeberang dengan selamat. Dan akhirnya, dengan kuasa dahsyat-Nya atas alam, Ia menenggelamkan pasukan Firaun di laut Teberau hingga binasa.
Dan tidak ada kuasa “tentara dosa” atau kuasa “laut kejahatan” yang dapat mengatasi kuasa penebusan, pembenaran dan penyelamatan Allah.

Allah juga telah membuktikan diri-Nya sanggup menyelamatkan kita dari belenggu dosa dan melepaskan kita dari hukuman dosa melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Adakah bukti yang lebih besar daripada itu? Kalau demikian seharusnyalah kita memercayakan diri dan hidup kita sepenuhnya kepada pengaturan dan kehendak Allah dalam hidup ini.

Tuhan Allah tidak pernah terlambat bertindak, kuasa-Nya yang dahsyat sanggup menyelesaikan masalah sebesar apapun! Karena itu jangan pernah kehilangan iman kita kepada Allah. Ia peduli, pasti bertindak menyelamatkan dalam kuasa dan kedaulatan FirmanNya.Amin.


Tulisan dan Foto: Lusindo Tobing.