22 Mei 2010

refleksi Pentakosta, minggu keempat Mei 2010


PENGHIBUR

Yohanes 14: 8-17, 25-27



Mmhuahh… lega rasanya
Ada damai yg memerdekakan
Saat membaca bagian ini lagi

Dikonfirmasi secara iman dan semangat hidup

Rupanya
Hidup dan pelayanan kita sudah seharusnya ad sungguh2 pelayanan seorang penghibur
Bagi orang2 di dekat di sekitar saya dan anda setiap hari
Dan bahkan bagi dunia juga alam semesta

Karena kita telah dihiburNya
Dan akan selalu dihibur…
Dlm konteks bagian Yohanes 14 oleh Penghibur yaitu Roh Kudus
Yang diutus oleh Bapa dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Bahkan deskripsi tugas pekerjaan juga pelayananNya pun sangat gamblang:
Penghibur akan selalu mengajar
Dan akan selalu mengingatkan
Tentang semua ajaran Firman dan KasihNya

So, mari jadi penghibur
Penghibur sesama dan dunia

Mungkin bukan rahasia lagi, secara duniawi para penghibur
Para entertainment, spesifik para pelawak misalnya..
Acapkali ad orang2 yg banyak pergumulan pergulatan dan menangis di hati mereka .
Tetapi ketika bisa menghibur banyak orang, itulah “upah/bayaran” mereka yg sesungguh-sungguhnya
Dan mereka terhibur..

Dengan sangat positif mari refleksikan ini di cakupan lebih besar dan luas bagi kita
Dlm urapan Roh Kudus, Si Penghibur.. bersiaplah utk saya dan anda menjalani
Begitu banyak pergumulan dan tantangan
Utk mengajar
Utk mengingatkan
Utk menghibur..




Ketika kita boleh dipakaiNya – Sang Penghibur Mulia
Upah sipiritual iman kita semakin jelas
Tuhan telah lebih dulu mati di kayu salib, bangkit dan siapkan tempat surga kekal
Dia telah lebih dulu meng-entertaint kita
Dia telah duluan menghibur saya dan anda!

Dan jika, sesuai janji pengutusan tadi, Roh Kudus akan selalu mengisi hati juga hidup kita…

Menjadi teladan yg menghibur sesama
Membuat senyum kelegaan di hati orang lain
Membawa sukacita kegembiraan untuk dunia sekitar kita
Lewat sikap hidup pelayanan yg nyata
Real.. sehari-hari

Di keluarga kita
Utk suami, isteri juga anak2 dan orangtua..
Bagi tetangga RT/RW lingkungan..
Teman2 di pekerjaan juga bisnis kita
Bersama rekan jemaat
Sahabat juga kekasih
Dan khususnya..
Kepada semua orang yg letih lesu berbeban berat dlm kehidupan yg kian keras, kasar dan kejam

Di keadaan segemilang atau sesulit apapun juga
Bikin orang2 di sekitar bahagia senang maka hati kita akan lebih bahagia senang
Kondisikan damai juga sejahtera maka kitalah yg akan lebih lagi bisa tarik nafas
Kelegaan damai sejahtera
Berjuanglah dgn ajaran dan mengajak mengingat tentang kasih Tuhan.. maka cinta kasih akan bertambah-tambah mengisi relung hati pikiran bahkan seluruh panca indera

Buang alasan2 apapun
Yg mau dan bisa memisahkan kita dari Penghibur
Tetaplah bersedia menghibur

Kita senang kalo lihat orang lain senang
Kita bahagia jika melihat sesama bahagia
Kita sungguh mendapat penghiburan apabila melihat mereka di dekat kita terhibur
Apalagi..
Jika anda dan saya yg boleh dipakai untuk itu

“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu, tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (ayat 25-26)

Jadi alat penghiburan dariNya
Dengan damai sejahteraNya
Bagi dunia
Bagi lebih banyak orang

Jangan gelisah
Jangan gentar
Jangan lelah dan
Jangan berhenti
Menghibur HatiNya
Dengan wujud: Selalu mau dan berjuang sejak bangun pagi hingga malam istirahat menjadi sosok yg menghibur, menghibur dan menghibur hati sesama
Terus mau dipakai diperlengkapi diberkati!

Bersiap baik atau tidak baik waktunya…
Dalam curahan urapan Roh Kudus – Sang Penghibur
Jadilah..

Penghibur.. :)



Tulisan & foto: lusindo tobing

20 Mei 2010

refleksi minggu ketiga Mei 2010



ENGKAU DAN SEISI RUMAHMU

Kisah Para Rasul 16: 16-34



“Apa khabar anak2..?”
“Salam untuk bapak ya bu..”
“Salam utk ibu ya pak..”
atau
“PapaMama-mu sehat2?”

Ungkapan2 dan pertanyaan2 sejenis tersebut sering banget kita terima
di keseharian.. Kini, coba deh renungkan lebih dalem.. makna dari semua itu


Ya, kita dgn keluarga. Itu yg terpenting
Untuk apa?
Untuk aman selamat dan diselamatkan
Untuk berada dalam keadaan baik,
bahkan boleh lebih baik..!

Seorang kepala penjara memperlihatkan itu dgn gamblang
Seorang kepala penjara di Filipi pada konteks Kisah Para Rasul 16

Seorang kepala penjara yg..
Memenjarakan namun sekaligus “dimerdekakan”
Oleh Tuhan melalui Paulus dan Silas

Karena mengganggu bisnis tuan-tuan dari seorang perempuan tenung
Paulus dan Silas ditangkap, diseret ke pasar menghadap penguasa pembesar kota
Dan difitnah!

Singkat cerita mereka berkali-kali didera lalu dilemparkan ke dalam penjara
Ini awal perjumpaan Paulus & Silas dgn si Kepala Penjara (yg namanya kita tdk pernah tahu)

Karena tugas atau karena menjalankan tugas, itu yg sering kita dengar juga sampai sekarang, kepala penjara di ayat 24 melakukan sesuai dgn perintah, memasukkan Paulus & Silas ke ruang penjara yg paling tengah dan membelenggu kaki mereka dlm pasungan yg kuat.

Lalu bagiamana respon Paulus & Silas?
Mereka percaya
Mereka patuh
Percaya dan patuh hanya kepada Tuhan saja.
Mereka berdoa
Mereka bernyanyi puji-pujian kepada Allah

Dan orang-orang lain dlm penjara mendengarkan mereka
Wouw.. sebuah keberanian bersaksi berasal dari ketulusan hati murni

Paulus dan Silas tdk memberontak dan meronta-ronta minta dibebaskan
Atau minimal menggerutu atau protes krn merasa tdk bersalah
Apalagi balas mencaci maki
Atau merespon kata atau perbuatan negatif lainnya
Tidak
Mereka percaya juga patuh kepada jalanNya

Di bagian berikutnya, kisah ini jadi jauh lebih indah pemaknaannnya..


Refleksinya..
Kesakitan atau penderitaan yg kita alami
Khususnya karena kesombongan pihak di luar diri kita atau kerakusan dunia ini
Indah bila kita antisipasi dan respon dgn baik juga benar
Pergumulan juga perjuangan yg berat bahkan gelap sekalipun
Bila dijalani dgn bersandar percaya dan berharap hanya pada Tuhan
Maka semua akan jadi proses pencerahan bathin kita yg sangat kuat
Sekaligus.. menjadikan saya dan anda saluran kebaikan dan kebenaran bahkan
Keindahan dari Tuhan
Untuk sesama bahkan keluarga

Dan Dia bisa memakai tidak hanya manusia di sekitar kita
Tetapi juga tumbuhan, binatang bahkan segala fenomena alam
Dgn memakai gempa misalnya untuk sebuah penyadaran pemulihan
dan pembebasan!
Ya, seperti yg dijabarkan di ayat 26
Kemudian terjadilah gempa yg hebat, sehingga sendi2 penjara itu goyah
Dan seketika itu juga terbukalah
Semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua

Percayalah kepada Tuhan
Dan lakukan iman percayamu itu dgn patuh
Percaya dan patuh
Percaya yg patuh.

Saya dan anda akan dibebaskan, dimerdekakan dan dimuliakan

Paulus dan Silas tdk kabur seketika itu
Sebuah tindakan yg wajar bahkan pasti dilakukan kala itu
Hebatnya lagi, penghuni penjara yg lainnyapun terpengaruh
Tindakan Paulus dan Silas membuat yg lain tidak kabur!
Kesetiaan iman mereka mencegah terjadinya chaos, kekacauan!
Dan ketika kepala penjara mengria semua penghuni penjaranya telah kabur
Dihunusnya pedang, ia malu, takut dan terpenjara oleh “kesalahan juga kegagalannya”
Si kepala penjara hendak membunuh dirinya sendiri!

Tetapi Paulus berseu dgn dgn suara nyaring,
“Jangan celakakan dirimu, sebab kami semua masih ada did lm sini!”

Jadilah penolong utk orang lain
Bahkan mari jadilah penyelamat untuk keluargamu
Dgn percaya patuh kepada Sang Juruselamat, Tuhan Yesus Kristus.

Si Kepala Penjara bertanya,”Apa yg harus kuperbuat, supaya aku selamat?”

Lalu jawab Paulus dan Silas…. Dan saya mengusulkan dan rindu
Agar anda dan para pembaca perenungan ini boleh sejenak
Menghapalkan serta mengulang-ulang kalimat yg kuat dan dalam makna ini…,
“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” (ayat 31)

Ya silahkan mengulangi terus dari ucap lisan pikiran hingga hati kita saja yg
Berkata dgn yakin penuh..

“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”

“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”

“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”

dstnya..

ada kelegaan, pengharapan pasti, bahkan damai kasih yg jernih mengalir..
di dan melalui hati kita
bagi orang2 terdekat
damai, bahagia juga sukacita Kasih yg juga dialami si kepala penjara tadi.


Percayalah
Selamatlah..

Tdk hanya “engkau” kita sendiri
Tetapi..
Saya dan anda, kita akan diutus dipakaiNya
Menjadi alat dlm proses penyelamatanNya

Kita dan dan seisi rumah kita



Begitu juga kita dgn bangsa kita, Indonesia
Begitu juga dgn dunia..


Engkau dan seisi rumahmu :)




tulisan & foto: lusindo tobing