29 Mei 2010

refleksi minggu kelima Mei 2010


ANTUSIAS

Yohanes 16: 12-15


Tuhan Yesus mengatakan menyatakan bagian ini bukan di saat2 yg baik loh…
Sebaliknya, di situasi dan kondisi Dia menjelang Salib
Kalau diteruskan pasal-pasal bacaan Kitab Yohanes 16, 17 dstnya
Maka Yesus ditangkap, diadili, lalu jadi terhukum mati.

Tapi coba kembali ulang kalimat demi kalimatNya
Yang terasa adalah: Antusias!

Antusias menghadapi kematian?

Oh tidak.. Dia antusias menghadapi segala sesuatu apapun di depan
Bahkan kita yakin ketika sesungguhnya Yesus sudah tahu
Ya, Tuhan sudah tahu bahwa sedikit waktu di depan Dia akan menderita
Namun Ia tetap bergairah bergelora, tetap bersemangat

Tuhan adalah Tuhan yang selalu tetap antusias.
Menjelang menghadapi kematian Yesus sekalipun!

Dan bukankah ini sesungguh-sungguhnya yg kita perlukan untuk bahagia
Kita memerlukan sesuatu yang selalu bisa bikin kita bergelora bersemangat, antusias tadi.
Kekayaan?
atau
Kelimpahan dan kemewahan?
Come on… tentu bukan itu

Kita akui perlu untuk jadi kaya, limpah dan apalagi mewah
Tapi bukan itu yg membahagiakan
Sesungguhnya kita memerlukan yg lain dari itu semua
Sesuatu yg lebih tinggi
Lebih tinggi luhur mulia, yakni: Membahagiakan orang lain!

Itulah mengapa Ia sangat antusias tentang sosok Penghibur
Mengutus Roh yg menghibur
Roh yg adalah Dia sendiri itu.
Masuk merasuk di hati, pikiran juga hidup kehidupan anda dan saya

Menghibur bukan sekadar me”nina-bobok”an kita
Tetapi
Menginsafkan kita akan dosa
Menginsafkan kita akan kebenaran
Dan menginsafkan kita akan penghakiman yg membawa keselamatan kekal.

Tuhan menghibur kita, selalu
Dia Penghibur sejati kita
Karena Tuhan sayang cinta kepada saya dan anda teman2..
Karena Tuhan bener-bener mengasihi kita

Yesus menghadapi kematian
Kitapun menghadapi kematian
Bedanya tentu setelah mati, Dia bangkit dan naik ke sorga menyediakan tempat abadi
Tapi mari paralelkan refleksi ini ke diri kita sendiri bersama orang lain

Mari kita antusias dgn berkata,”saya ini menghadapi kematian dan orang lain pun
menghadapi kematian..”

Ketika kita memusatkan minat di ungkapan kuat tersebut
Mencoba betul-betul sepertinya mengalami kematian
Mengulangi dan meresapkan kebenaran kata-kata yg kita ucapkan tersebut
Maka antusias kita akan berubah
Berubah menjadi niat kerinduan besar untuk lebih mengasihi
Lebih banyak mencintai dan lebih sering menyayangi
Menghibur kehidupan di sekitar kita
Selama kita hidup
Selama orang2 di dekat kita hidup, ada.
Selama masih ada hidup kehidupan

Apabila kita sepakat untuk antusias saling mengasihi
Dengan kekuatan Sang Roh Penghibur
Maka roh-roh kemarahan dan benci perlahan sirna
Lalu dendam apalagi kepahitan akan lenyap
Keselarasan akan timbul
Dan roh kegirangan bermunculan
Bersemangat!
Bersukacita memuliakanNya

Bersemangat membahagiakan hati Tuhan
Dengan cara, lebih dan lebih lagi…
Bersemangat mengasihi membahagiakan hati sesama manusia

Bergelora utk terus makin membahagiakan orang-orang di dekat kita sehari-hari.

Antusias!

Dan saat menghadapi kematian sekalipun
Kita malah tambah2 bahagia… :)



Tulisan dan foto: lusindo tobing