28 April 2015

Refleksi Minggu Pertama Mei 2015



Kisah Para Rasul 8: 26-40



PEMBERITA INJIL






Kisah pemberitaan tentang Injil di konteks kali ini dialami seorang sida-sida. Yang sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya (ayat 26-28). Sida-sida dipekerjakan di istana-istana dunia Timur sebagai pejabat berkedudukan tinggi. Sida-sida ini adalah orang bukan Yahudi yang takut akan Allah atau mungkin setengah meyakini kebenaran Yudaisme.

Dituntun Roh Allah, mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari 
pembacaan Kitab Yesaya tersebut, ia memberitakan Injil kepadanya. (ayat 29-35). Filipus menunjukkan kepada sida-sida itu bahwa nats tersebut adalah nubuat tentang TuhanYesus Kristus. Tuhan memberikan kesempatan kepada seorang Etiopia untuk mendengar Injil.

Bayangkan, Etiopia adalah tempat yang sangat jauh dari Yerusalem. Namun pada waktu itu, sida-sida itu datang ke Yerusalem untuk beribadah kepada Allah Israel (ayat 27). Suatu perjalanan yang panjang bukan?  Ia juga haus akan firman Tuhan (ayat 30-31). Ini menjadi jalan bagi Filipus untuk memberitakan Injil. 

Allah membuka kesempatan untuk menjangkau orang-orang yang berasal dari tempat yang tidak terpikirkan sebelumnya. Maka salah satu kewajiban kita dalam pekabaran Injil adalah berdoa agar Allah membuka pintu bagi pemberitaan Injil untuk orang-orang dari seluruh belahan dunia. Dan bila Allah memakai kita untuk terlibat secara langsung dalam pemberitaan Injil, ikutilah teladan Filipus yang diberdayakan untuk menjadi pemberita Injil. Taat memenuhi pimpinan Roh Kudus, sehingga Injil jadi tersebar dan semakin banyak orang yang menyambut Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Amin.




Tulisan & Foto: Lusindo Tobing.