05 Februari 2014

Refleksi Minggu Kedua Februari 2014.


Matius 5: 13-16




DICARI: AGEN PERUBAHAN







Ada ungkapan dalam bahasa Latin berbunyi: Sole et sale nihil utilius, artinya:  Tidak ada yang lebih berguna daripada matahari dan garam.

“Garam Dunia”.  Garam adalah pengawet makanan yang sering kali dipakai secara simbolis. Orang percaya merupakan penahan dari kerusakan dunia. Oleh karenanya sebagai orang percaya, kita tidak boleh menjadi suam apalagi menjadi tawar.  Ilustrasi Tuhan Yesus Kristus ini untuk menunjukkan keganjilan, jika ada seorang percaya tetapi tidak berguna bagi sesama dan kehidupannya! Gereja dan orang percaya yang menjadi tawar, memadamkan kuasa Iman, Pengharapan dan Kasih bekerja.  Dan Roh Allah Yang Kudus tidak lagi diberi tempat di hati juga tingkah laku perbuatannya. Sehingga kita akan gagap dan bisa gagal melawan “pembusukan” dosa yang kini kian meliputi dunia. Firman Tuhan kali ini sudah dan kembali mengingatkan: Jangan sampai kita (pribadi kita, keluarga dan gereja) "dibuang dan diinjak orang". Dihancurkan oleh cara hidup dan nilai-nilai masyarakat yang tidak beriman (coba baca juga Ul 28:13,43,48 dan Hak 2:20-22). Karenanya mari terus berjuang lebih nyata melakukan Firman dan perintah Kristus. Menjadi Garam Dunia.

“Terang Dunia”. Dunia diam dalam kegelapan, dan Kristus membangunkan murid-murid-Nya untuk bersinar. Supaya dapat melakukannya, mereka menerima, mendapatkan dan menyalurkan terang itu dari-Nya. Menerangi dan membawa terang kepada orang lain (ay. 15). Bagaimana caranya? Jelas dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik. Yang dapat dilihat dan diakui orang lain. Perbuatan-perbuatan yang merupakan kabar baik bagi yang membutuhkan. Khususnya bagi mereka yang belum mengalaminya. Bukan untuk diletakkan “di bawah gantang”, melainkan untuk disebarkan. Kita sebagai gereja dan pengikut Kristus tidak boleh meringkuk dan mengunci diri di balik dalih merenung, kerendahan hati, atau menjaga diri. Karena kita sudah menerima karunia penyelamatanNya, maka kita harus bersedia melayani seorang akan yang lain (baca Luk. 12:3). Melalui melakukan cara hidup yang baik. Kita semua berjuang menjadi pelita yang menyala dan yang bercahaya (Yoh. 5:35). Semua itu harus kita buktikan dalam seluruh tutur kata terlebih sikap dan tingkah laku nyata. Bahwa kita benar-benar pengikut Kristus. Positif berfungsi sebagai penerang dunia di dalam gelap. Karena kita sudah dimiliki-memiliki Kristus yang adalah Terang Dunia (Yoh. 8:12). Sehingga Terang Kristus bercahaya untuk masyarakat dan dunia, melalui kita.

Sebagaimana garam diperlukan untuk melezatkan dan mencegah makanan dari pembusukan. Dan terang dibutuhkan untuk menerangi sekaligus memberi kehidupan. Demikianlah orang percaya dan gereja bersama semua masyarakat Indonesia bahkan manusia seluruh dunia. Bersama menjadi agen perubahan! Berjuang melawan dan bisa mengalahkan kebusukan hati pikiran, kebobrokan moral keteladanan, kegelapan nafsu dosa, dan kecurangan yang nyata dalam perbuatan manusia.

Ya, dicari: Agen perubahan. Mari menjadi berguna. Mari, mau diutus untuk menjadi agen dari Kasih Karunia Tuhan untuk sesama dan kehidupan. Mari, bersedia jadi alat dalam proses penyelamatan Allah bagi dunia. Dan mari, dengan tingkah laku nyata sehari-hari, kita menjadi agen perubahan. Perubahan yang menjadi dan lalu menjadi lebih dan bahkan menjadi jauh lebih baik! Nyata menjadi “Garam dan Terang Dunia.”  Amin.



Tulisan dan Foto: Lusindo Tobing.