09 November 2019

Bina Iman SDK 1 PENABUR.

Saat-saat menyajikan Sesi2 Bina Iman SDK 1 Penabur. @Wisma Abdi 2. “Berani Berubah. Berani Tampil Beda.” πŸ’‘πŸ€—




08 November 2019

Menjadi Pembimbing&Penguji Khotbah.


Saat hadir dalam Sidang Klasis GKJ Jakarta Bagian Barat, sebagai salah seorang Pembimbing&Penguji di Ujian Peremptoir (Ujian Masuk ke dalam Jabatan Pendeta) khusus bidang khotbah Ibu/Mbak Abanita Kaban @GKJ Yeremia - Depok. πŸ€—πŸ˜‡πŸ™

06 November 2019

Perkunjungan ke @RS Siloam - TB Simatupang

Malam tadi, usai mengajar Katekisasi Baptis. Bersama istriku Krisna Pareti, mengunjungi kembali dan mendoakan Ibu Rum Budiarso (GKJ Nehemia Wil. Cipete). Kini pindah menjalani perawatan ke RS. Siloam TB Simatupang. “Seorang ibu yg sangat mengasihi-melayani suami serta dua puteranya - kini semuanya sudah berkeluarga-, ibu yg suka berkomunikasi dengan ibu-ibu yg menjadi sahabat kentalnya, beliau juga suka memasak untuk kemudian disajikan kepada orang lain, Bu Rum juga seorang ibu yg taat bergereja dan teguh iman, dan rajin melakukan pelayanan kepada Tuhan. Bu Rum adalah pelatih salah satu paduan suara, PS. Wilayah Cipete.” πŸ’’πŸ™

05 November 2019

Perkunjungan @RS. Mitra Keluarga Kemayoran.


Bersama beberapa perwakilan Wilayah Kebayoran Baru dan Adiyuswa (Lansia) GKJ Nehemia, usai mengunjungi Ibu Hardono yg sedang dirawat di ICU RS. Mitra Keluarga - Kemayoran. “Walau tubuhnya lemah, namun tetap bisa merespons khususnya saat berdoa dan bernyanyi bersama.” πŸ’’πŸ™πŸŽΌπŸ˜‡

Sekilas Hari Ini.

Sekilas hari ini, tiga hal membahagiakan, melegakan dan sangat menambah semangat hidup pelayanan-Nya: 1. “Pak Pdt. Lusindo, sorry to bother you. Please pray for me..😰” - mengunjungi (kembali) Oma/Ibu Nancy yg butuh teman ngobrol dan berdoa; 2. “Selamat Pagi Bang Dodo, saya sdh di gereja” - lalu berlanjut ke konsistori GKJ Nehemia, melayani konsultasi salah satu keluarga muda yang sedang bergumul berat; 3. “jam 3 paa, yeay dijemput papa!” itu kalimat putri kami Natasya Caca Tobing yg setelah sekian lama belum pernah dijemput lagi sepulang sekolahnya. πŸ˜πŸ™ Kebahagiaan itu bertumbuh, ya bertumbuh saat kita menempatkan orang lain lebih utama daripada diri kita sendiri.


03 November 2019

Renungan: Menerima Sesama yang Bertobat

Menerima Sesama yang Bertobat (Lukas 19: 1-10)
“Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” (Lukas 19: 5)
Ada berapa banyak “Zakheus” di sekitar Anda? Atau sesungguhnya kita semua adalah Zakheus-Zakheus di konteks zaman now? Pada konteks bacaan kita kali ini (Lukas 19:1-10) di kisah “Tentang Pemungut Cukai” yang cukup terkenal ini, sudah menjadi rahasia umum bila sebagai pemungut cukai, ia memperkaya diri dengan memeras bangsanya sendiri atau dengan menggelapkan cukai. Tetapi Tuhan Yesus Kristus menyatakan mau menumpang di rumahnya. Tentu saja sikap ini membuat orang banyak bersungut (baca dan maknai ulang ayat 5-7). 
Bagi orang-orang saat itu, kesediaan Tuhan Yesus menumpang di rumah Zakheus adalah ungkapan penerimaan, sementara mereka menganggap Zakheus tidak pantas menerimanya. Padahal tindakan Dia menunjukkan hal yang lebih dahsyat. Dengan bersedia menumpang di rumah Zakheus, Tuhan Yesus sesungguhnya sedang menyatakan bahwa anugerah Allah berlaku juga atas orang yang banyak dosa dan dibuang oleh sesamanya.
Tuhan Yesus Kristus datang ke dunia, adalah untuk mencari dan menyelamatkan yang sesat. Zakheus pun bersukacita menerima Dia. Pertemuannya dengan Tuhab Yesus membuat ia sadar bahwa hidupnya perlu diubah. Sebagai respons dari penyambutan Yesus atas dirinya, ia memberikan setengah dari hartanya untuk dikembalikan pada orang miskin dan ganti rugi empat kali lipat pada orang-orang yang telah diperasnya (8). Itulah bukti pertobatannya! Itulah bukti bahwa anugerah Allah telah mengubah hidupnya. Iman dan bukti pertobatan tersebut adalah tanda bahwa ia orang yang telah bertobat.
Mari, sekali lagi dan lagi: kita adalah (dan mari menjadi) “Zakheus-Zakheus zaman now.” Mari sadar akan status dan kondisi hidup kita sesungguhnya adalah orang berdosa. Mari segera mengambil keputusan yang bukan hanya slogan iman belaka melainkan perbuatan nyata sebagai bayar harga atas semua kerugian yang telah diderita orang lain oleh perbuatan dosanya. Sebaliknya, ketika Tuhan Yesus tidak segan-segan memuji Zakheus sebagai ‘anak Abraham’ (refleksikan ayat 9), mari kitapun bersedia “zakheus-zakheus” lainnya, bersedia menerima sesama manusia yang bertobat dalam Roh-Nya dan benar-benar mau kembali kepada Allah. Kita saling merawat iman, pengharapan dan Kasih satu dengan lainnya. 
Selamat memasuki Bulan November 2019, ingat bulan depan kita sudah menjelang “ber-Natalan”selamat terus bersaksi dalam kuasa Kasih Kristus, kita dikuatkan lebih lagi mewartakan buah-buah pertobatan: semakin peduli dan berbagi kepada semua orang di keseharian dengan nyata.  Amin.

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Ketika menjadi narasumber di Seminar Pasutri GKPS Cempaka Putih.

Ketika menjadi narasumber di Seminar Pasutri GKPS Cempaka Putih. “Semakin Kenal Semakin Mengasihi Pasangan Hidup.” πŸ’‘πŸ’’πŸ€—

Bersyukur sungguh kepada Tuhan. Family time.. maem malam bareng.


Bersyukur sungguh kepada Tuhan. Family time.. maem malam bareng. Salam kasih sayang dan doa  kami untuk semua ibu, bapak, sahabat-sahabat, beserta keluarga dan orang2 tercinta ❤️πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§‍πŸ‘¦πŸ•ŠπŸ€—

Saat menjelang menyajikan khotbah di Ibadah Minggu sore GKJ Nehemia

Saat menjelang menyajikan khotbah di Ibadah Minggu sore GKJ Nehemia. “Menerima Sesama yang Bertobat.” πŸ•ŠπŸ€—πŸ’’πŸ™