01 Februari 2011

refleksi minggu pertama Februari 2011


LEPASKAN BELENGGU

Yesaya 58: 1-9


Bagian Kitab Yesaya kali ini sesungguhnya berbicara tentang kesalehan. Kesalehan yang palsu dan yang sejati. Allah meminta kesalehan yang sejati dan menempatkan kesalehan palsu sebagai pelanggaran dan dosa di hadapanNya. Dan salah satu hal penting yang bisa membedakan sejati atau palsu itu adalah: Melepaskan belenggu sesama!

Ketika kita hidup hanya mementingkan diri sendiri dan lupa peduli, kita sudah terbelenggu. Saat kesombongan menguasai dan kita sulit sekali untuk lebih rendah hati, itupun belenggu. Namun yang lebih jelas lagi tentang belenggu adalah kemiskinan, kelaparan, aniaya, berbantah, berkelahi, kecewa, marah, dendam, bahkan kesakitan, sengsara dan duka.

Dalam Kasih Allah, ayo dibebaskan dari belenggu. Mulai dari diri sendiri tentu. Kemudian mari, dipakai Allah membebaskan belenggu-belenggu sesama. Sehingga apa yang kita imani sesuai dengan perbuatan, yang kita amini terbukti lewat pelayanan keseharian.

Bertumbuhlah sebagai umat Allah yang berjuang melakukan apa yang benar seturut jalanNya. Dan berbuahlah! Memberlakukan FirmanNya lebih mau berbagi makanan bagi yang lapar, menolong saudara yang kesulitan, menunjukkan jalan mereka yang tersesat, menghibur tetangga yang bersedih, memberi pakaian untuk yang telanjang, menyembuhkan yang terluka, melegakan hati yang tertindas, bahkan menghapus air mata yang berduka.

Jangan sembunyi dan jangan munafik, nyatakan senyata-nyatanya kesalehan iman percayamu jemaat Tuhan, untuk dirimu dan khususnya untuk sesama kita, lepaskan belenggu-belenggu! Amin.



tulisan & foto: Lusindo Tobing