09 September 2011

refleksi minggu kedua September 2011


PENGAMPUNAN

Kejadian 50: 15-21


Yusuf mengampuni, dan sama sekali tidak mendendam. Walau mungkin bagi dunia, dia punya hak untuk itu. Tetapi tidak, Yusuf mengampuni saudara-saudaranya yang telah cukup banyak mereka-rekakan hal yang jahat pada diri dan perjalanan hidupnya. Hingga dibuang ke negeri jauh, yang kini di konteks perikop ini, negeri di mana mereka berada, Mesir.

“Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud.. memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” (ayat 19-20) Demikian ucap pengampunan Yusuf, luarbiasa kuat dan indah!

Kejernihan dan kebaikan hati Yusuf bermaksud menyerahkan “pengadilan” tentang perbuatan saudara-saudaranya itu sepenuhnya hanya kepada Kasih Allah. Segala-galanya yang terjadi dalam hidupnya pada hakekatnya diatur dan dipimpin oleh Tuhan semata-mata.

Demi keselamatan umatNya, dan demi penggenapan dan pelaksanaan janji-janji Allah selanjutnya. Yusuf berhasil menempatkan kepentingan yang lebih besar, “bangsa Allah yang besar” itu, termasuk di dalamnya saudara-saudara dan keluarganya.

Mari, persilakan Tuhan dengan sabda firmanNya juga kekuatan Kasih Allah mengurapi kita sekalian. Mengurapi hati, pikiran bahkan tingkah laku kita setiap hari dipimpinNya. Sehingga semuanya hanya berdasar hati yang baik dan murni menuju ke a rah yang baik. Memerdekakan, membebaskan dan mewujudkan damai sejahtera nyata.

Laksanakanlah hanya rencana-rencanaNya, sekalipun manusia dan dunia berdosa. Jangan mendendam, apalagi berencana balas dendam! Mau dan ayo terlatihlah mengampuni. Miliki watak karakter yang baik, seperti Yusuf (baca lagi ayat 21), mari lebih sering memenangkan hati sesama karena kekuatan perkataan juga sikap pelayanan kita. Karena kekuatan sabda dan kasihNya! Mengampuni.. Amin.




tulisan & foto: Lusindo Tobing.