16 November 2019

Usai Ibadah Minggu (terakhir di Tahun 2019) Ekklesia/remaja - GKJ Nehemia

Syukur kepada Allah. Bersama teman2 remaja & Mbak Nili Wanlu Daeli yang tadi melayani Ibadah Minggu Ekklesia / Remaja GKJ Nehemia. Usai menyajikan khotbah di Ibadah terakhir Ekklesia di tahun 2019. “Overcome The Heresy With God.”

Renungan: Menolong Sesama Agar Tidak Tersesat.


Menolong Sesama Agar Tidak Tersesat (Lukas 21: 5-9)
“Jawab-Nya: “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka.” (Lukas 21: 8)
Perikop kita kali ini berbentuk khotbah. Di dalamnya terdapat dua perspektif: Pertama, tentang penghancuran Bait Allah/Bait Suci; dan yang kedua, pendirian Kerajaan pada saat Tuhan Yesus Kristus datang kembali. Khotbah-Nya ini memberikan peringatan yang terus terang bahwa akan terjadi peperangan,  kekacauan dan kesesatan. Langsung mengejutkan mereka yang terlampau memuji kemegahan Bait Allah, bahwa Bait Allah akan hancur (baca ulang dan maknai ayat 5-6). Yesus menyampaikan nubuatan yang akan terjadi pada sekitar tahun 70. Dan yang paling kentara iadalah di ayat 8 yakni tentang munculnya mesias-mesias palsu, yang berarti murid-murid perlu waspada dan tidak disesatkan.
Lalu tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, akan terjadi peperangan dan pemberontakan, juga terjadi gempa bumi, penyakit dan kelaparan serta tanda-tanda alam lainnya. Dengan ringkas, penderitaan menanti di depan. Di samping itu, penganiayaan secara khusus akan dialami murid-murid dan umat-Nya. Namun murid-murid tidak perlu cemas, gentar, dan tawar hati. Semua penderitaan dan penganiayaan berada di bawah kendali dan kuasa Allah. Murid-murid harus terus melakukan tugas dan tanggung jawabnya yakni bersaksi bagi Kristus dan saling menopang serta menolong agar tidak jatuh ke dalam kesesatan iman. Allah akan memelihara mereka. Rambut orang yang percaya pada Yesus tidak akan hilang sehelaipun dari kepalanya (coba terus membaca dan refleksikan 2 perspektif tadi dari ayat 10 hingga 18), semuanya menunjukkan perlindungan-Nya yang sempurna sehingga kita tidak akan tersesat dan terus menghasilkan buah iman, penggalan dan kasih dalam Kristus.
Mari menolong agar orang lain tidak tersesat, khususnya sesat iman. Tentu mulailah dari diri sendiri. Mari makin rendah hati dan terus bersedia diperkaya rahmat hikmat-bijaksana versi Allah di dalam urapan Roh Kudus. Sehingga Anda dan saya semakin bisa menghadapi dan menghalau (tidak tersesat) banyak “mesias palsu” zaman now dengan berbagai tipu dayanya. Baik tipu daya yang tampaknya suci Ilahi namun sesungguhnya jalan/aliran sesat. 
Juga berbagai goda dan rayu kedagingan manusia di zaman melesat cepat, yang mudah bikin kita halu (baca halusinasi) secara spiritual. Hingga sebaliknya, di tengah berbagai tekanan, tuntutan zaman, berbagai persaingan, membuat kita galau dan tersesat makin jauh dari kebahagiaan pribadi, berkeluarga dan bermasyarakat. 
Mari berbalik ke jalan-Nya, jangan lupa masih ada Tuhan Allah, dengan cinta kreatif-Nya pasti memampukan kita mengalami pencerahan demi pencerahan hingga tidak akan mudah tertipu daya, tidak tersesat. Sehingga mengakhir tahun 2019 sebentar lagi dan memasuki tahun yang baru 2020 di depan dengan segenap hati mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. 
Bahkan mari bersedia dipakai-Nya menolong sesama untuk juga tidak tersesat, namun berhasil menemukan jalan yang benar dalam Tuhan Yesus Kristus, untuk menggapai kebahagiaan sejati karena berjuang berbagi kebenaran dan kebaikan kasih-Nya. Amin. 

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Terpujilah Tuhan. Saat menyajikan khotbah di Ibadah Syukur Jubileum ke-50 tahun AKPER RS. PGI CIKINI.

Terpujilah Tuhan. Saat menyajikan khotbah di Ibadah Syukur Jubileum ke-50 tahun AKPER RS. PGI CIKINI. “Sampai di sini, Tuhan menolong kita.” πŸŽ‚πŸ₯πŸ’πŸ•Š


Bersama Lex’s Trio

Sangat bersyukur kepada Tuhan. Bersama pemuji2 Tuhan yang luar biasa: Lex’s Trio. Bersama melayani Ibadah Syukur Jubileum ke-50 tahun AKPER RS. PGI CIKINI. “Sampai di sini, Tuhan menolong kita.” πŸŽ‚πŸ₯πŸ’πŸ•Š

Hadir dan turut terlibat bersama ibu&bapak pdt lain nya, di Ibadah Penahbisan Pendeta GKJ Gandaria.

Hadir dan turut terlibat bersama ibu&bapak pdt lain nya, di Ibadah Penahbisan Pendeta GKJ Gandaria. Dalam diri Vikaris Elisabet Simanjuntak. “Jangan Takut Mari Dayung Bersama.” πŸ’’πŸ›ΆπŸ€—


15 November 2019

πŸ“Έ oleh Bpk. Wisnu Wardhana. @Gedung Serba Guna - GKJ Nehemia. Menghadiri Rapat Majelis Lengkap GKJ Nehemia.


πŸ“Έ oleh Bpk. Wisnu Wardhana. @Gedung Serba Guna - GKJ Nehemia. Menghadiri Rapat Majelis Lengkap GKJ Nehemia. Diawali presentasi Tim PSP 2 (Tim Pengadaan Sarana dan Prasarana). “Kami siap untuk membangun iman dan sarana-prasarana.” πŸ€—πŸ•ŠπŸ’’πŸ™

Usai menyajikan khotbah di Ibadah Rajawali Group.

Usai menyajikan khotbah di Ibadah Rajawali Group. @Menara Rajawali - Mega Kuningan. “Dalam Hikmat-Mu.” πŸ’‘πŸ˜‡

@Gereja Methodist Indonesia Jemaat Jakarta Pusat. Menghadiri dan larut dalam kebahagiaan mengikuti Ibadah Pemberkatan Pernikahan adik sepupu. J


@Gereja Methodist Indonesia Jemaat Jakarta Pusat. Menghadiri dan larut dalam kebahagiaan mengikuti Ibadah Pemberkatan Pernikahan adik sepupu (Friska Bernike br. Siahaan & Romualdo Manurung).  πŸ’‘πŸ€—

13 November 2019

Saat melayankan Ibadah Pemberangkatan & Pemakaman almh. Eyangti/Ibu Sih Panglipoer Hardono.

Saat melayankan Ibadah Pemberangkatan & Pemakaman almh. Eyangti/Ibu Sih Panglipoer Hardono (GKJ Nehemia Wil. Kebayoran Baru). @GKJ Nehemia - TPU Tanah Kusir. πŸ˜’πŸ™πŸ’’πŸ•Š


11 November 2019

Perkunjungan ke Ibu Widowati Kumbino


Tadi malam. Berlanjut (tetap bersama istriku, Pretty) mengunjungi, ngobrol cukup banyak cerita dan doa bersama Ibu Widowati Kumbino, yang sedang dirawat @ RS. Suyoto. Didampingi Pak Kumbino, juga Pak Sukandi (yg menjepret foto ini, matur nuwun Pak Kandi..) majelis wilayah Radio Dalam - GKJ Nehemia. πŸ€—πŸ’’πŸ“ΈπŸ™

Melayankan Ibadah Penghiburan



Jelang melayankan Ibadah & Khotbah Penghiburan kepada keluarga almh. Eyangti/Ibu Sih Panglipoer Hardono (GKJ Nehemia Wil. Kebayoran Baru). “Menyembunyikan - Menyembuhkan.”πŸ•―πŸ˜’πŸ’’πŸ•Š

Meninggalkan b 

10 November 2019

Renungan: Menopang Sesama Tetap Teguh Dalam Iman

Menopang Sesama Tetap Teguh Dalam Iman (2 Tesalonika 2: 13-17)
Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.” (2 Tesalonika 2: 15)
Hampir tidak satupun kitab Perjanjian Baru yang dibuat dalam bentuk tertulis. Dasar pengajarannya adalah catatan lisan yang resmi tentang rangkaian peristiwa dalam Injil dan penafsirannya. Termasuk konteks Surat dari Rasul Paulus kepada umat Tuhan fi Tesalonika pada bacaan kita kali ini (2 Tesalonika 2:12-17). 

Saat itu konon Alkitab masih belum lengkap, sehingga beberapa hal disampaikan oleh para rasul melalui khotbah-khotbah mereka, di bawah tuntunan Roh yang tidak mungkin keliru, dan orang Kristen wajib menerimanya sebagai perkataan yang berasal dari Allah.
Namun baik secara (mayoritas) lisan dan kemudian juga ada secara tulisan, semuanya memberi petunjuk, bahkan kekuatan iman dan penopangan spiritualitas untuk terus menjalani kehidupan nyata sebagai pengikut dan umat Tuhan. Contohnya, Rasul Paulus menganggap dirinya wajib bersyukur kepada Allah atas keberadaan umat jemaat di Tesalonika. 
Paulus kerap mengucap syukur atas berbagai loci (tempat-tempat) yang pernah dilayani, yang bagi Paulus semua umat di berbagai tempat itu dikasihi oleh Tuhan dan telah dipilih sejak mulanya (baca ulang dan maknai ayat 13). Dan hal seperti ini memberi penopangan-penopangan dalam iman, semakin kuat dan taat percaya memberlakukan iman, pengharapan dan kasih secara nyata bagi sesama manusia.
Coba sekali lagi baca dan perhatikan, Paulus bukan berkata, “Kamu telah dipilih untuk menerima keselamatan, dan karena itu kamu boleh berbuat seenaknya dan tetap aman,” melainkan, sebab itu berdirilah teguh. Hal seperti inilah yang menyadarkan dan menarik kita supaya memiliki tekad dan kerajinan sehebat-hebatnya berdasarkan keteguhan iman. Bahwa kita di bagian jelang akhir durasi Tahun 2019 ini harus teguh tinggal di dalam Kasih Kristus sampai selamanya, apapun dan bagaimanapun beratnya permasalahan, pergumulan dan perjuangan hidup. 
Umat/Jemaat Tesalonika dinasihati supaya berdiri teguh di dalam pengakuan Kristen mereka, supaya berpegang pada ajaran-ajaran yang mereka terima, atau ajaran Injil, yang disampaikan oleh Rasul Paulus, yang kini tiba kepada kita (umat warga & simpatisan) GKJ Nehemia menjelang akhir Tahun 2019 nantinya berganti dengan Tahun 2020, dengan iman yang tidak berganti. Mari saling menopang dalam keteguhan iman. Amin.

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th. 

Usai menyajikan khotbah di GPIB Filadelfia

Bersama Paduan Suara Agape (GPIB Filadelfia). Ketika usai menyajikan khotbah di Ibadah Minggu sore (jam 18) GPIB Jemaat Filadelfia Bintaro. “Hidup Dalam Perbedaan Generasi.” πŸ’’πŸ€—


Syukur kepada Allah. Saat-saat menyajikan khotbah di Ibadah Minggu pagi (jam 08:30 & 10:30) GKI Kwitang.


Syukur kepada Allah. Saat-saat menyajikan khotbah di Ibadah Minggu pagi (jam 08:30 & 10:30) GKI Kwitang. “Yesus Membawa Pertentangan?” πŸ’‘πŸ€—πŸ•Š

@GSG GKJ Nehemia. Ketika hadir dan sangat menikmati Pentas Seni Tari, dalam rangka HUT ke-5 Unit Tari GKJ Nehemiaw. .


@GSG GKJ Nehemia. Ketika hadir dan sangat menikmati Pentas Seni Tari, dalam rangka HUT ke-5 Unit Tari GKJ Nehemia. “Menarilah bagi Sang Raja.” πŸ’ƒπŸ•ΊπŸ’’πŸ™

Ibadah Doa Pagi - GKI Pamulang Wil. 3

Inspiratif, alam terbuka, pagi sejuk dan amat tenang @Kolam renang Tasa, Pamulang. Menyajikan khotbah di Ibadah Doa Pagi Bersama - GKI Pamulang Wilayah 3. “Iman kepada Allah yang Hidup.” πŸŒ…πŸ•Š