23 Maret 2017

Refleksi Minggu keempat Maret 2017



Efesus 5: 8-14

Hidup Saleh dengan
Mewujudkan Kesalehan Sosial

 


 

Seperti Jakarta kini, Efesus adalah kota metropolitan di konteksnya.
Terletak di Asia Kecil dan terkenal bukan hanya karena kemajuan
bisnis dan perekonomiannya, tetapi juga karena kemerosotan
moralnya, praktik kejahatan dan prostitusi menjamur di Kota
Efesus.

Di situasi dan kondisi seperti itulah, Paulus mengingatkan sekaligus
mengajarkan umat di Efesus, singkatnya seperti ini: Dulu kamu
anak-anak gelap, sekarang anak-anak terang, telanjangilah
perbuatan kegelapan!  “.. tetapi sekarang kamu adalah terang di
dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,” (ayat
8) dan “janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-
perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi
sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.” (ayat 11).

Mari hidup saleh dengan memberi contoh kehidupan yang baik di
konteks kini. Anak-anak terang, harus berperan aktif menjauhi
sekaligus menelanjangi praktik-praktik kegelapan dalam kehidupan
sosial masyarakat. Tentunya harus dimulai dari gereja dan keluarga
kita. Ada begitu banyak praktik kegelapan terjadi, suap, korupsi,
juga kebejatan moral, prostitusi, pornografi online, dan narkoba.
Seperti jemaat di Efesus, kita punya misi dan tugas menelanjangi
perbuatan-perbuatan kegelapan ini dan menjadi terang kepada
setiap orang. Bukan berarti gereja dan umat menolak apalagi
membuang orang yang melakukan kegelapan. Perbuatan dan orang
yang berbuat adalah dua hal berbeda. Perbuatannya ditelanjangi,
“dikalahkan” dengan memberi contoh kehidupan nyata kita yang
baik. Namun orangnya didoakan dan didampingi untuk akhirnya
melihat dan merasakan terang kasih dalam Tuhan Yesus Kristus.
Amin.

 
Pdt. Lusindo Tobing