23 Agustus 2019

@Lembur Pancawati


@Lembur Pancawati, “Good Time, Beautiful Time.” 📖🌅

Rapat Majelis Lengkap (Pleno) GKJ Nehemia

Deo gratias! Menghadiri dan menikmati kebersamaan para pelayanan Tuhan dalam Rapat Majelis Lengkap (Pleno) GKJ Nehemia. Dihadiri pula dengan semangat dan presentasi Tim PSP 2 (Tim Pembangunan Sarana Prasarana 2) dengan kesukacitaan penggalangan dana salah satunya melalui Celengan Iman. Juga Tim SINAU yang juga didukung oleh majelis jemaat untuk melaksanakan program seperti Pendidikan Teologi Jemaat di GKJ Nehemia. “Di pergantian Waktu, Tantangan dan pergantian para Pelayan-pelayan. Penyertaan dan Rahmat Kasih-Nya Tetap.” 💒🙏🕊🤗


Renungan Minggu keempat Agustus 2019




Yesaya 58: 3-10

Ekspresikan Kesalehan Ritual dan Sosial sebagai Warga Negara

"Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.” (Yesaya 58:3)


Kesalehan ritual seseorang sesungguhnya tidak dinilai sekadar apakah ia mampu menjalankan setiap ketentuan dan tuntutan ajaran agamanya. Apalagi jika hanya untuk dirinya sendiri, kesombongan rohani, sepertinya berjuang “membela” Allah, padahal kesalehan tersebut dijalankan hanya dengan motivasi agar dipuja-puji orang lain. Di konteks bacaan kita kali ini, Nabi Yesaya menyinggung hal tersebut (salah satunya) pada pola berpuasa yang salah. Sebab dianggap sudah cukup bila seseorang tidak makan dan minum, menahan lapar dan haus. Namun kesalehan ritual itu tidak berlanjut ke kesalehan sosial, yang berwujud pada perbuatan nyata sehari-hari untuk membawa kebaikan bagi orang lain dan lingkungan. Sebaliknya, mempermalukan, penindasan, pemerasan, kelaliman terhadap para buruh, orang asing dan kaum lemah tetap saja mereka lakukan. 

Allah menghendaki kita memiliki kesalehan yang sejati, yakni kesalehan karena, dalam, dan untuk Kasih. Baik kesalehan ritual dan atau kesalehan spiritual. Sehingga kita bisa terlepas dari keinginan mempermalukan dan menindas orang lain, terlepas dari sikap egois dan serakah. Kesalehan sejati diawali oleh pertobatan, meninggalkan cara hidup yang lama, dan memiliki hidup baru sesuai dengan kehendak Allah. Tidak perlu kita membela Allah, Allah tidak perlu dibela. Tetapi Allah ingin kita melakukan perintah firman-Nya yakni membela hak mereka yang lemah, yang teraniaya, memberi makan yang lapar, memberi pakaian yang telanjang, dan selanjutnya seperti ayat 6-7 menegaskan, “.. supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri..”

Mari meng-ekspresikan kesalehan ritual dan ke kesalehan sosial kita -sebagai umat Allah- di manapun kita berada. Mari berjuang memperbarui kehidupan kita dan tidak lagi melakukan kesalahan yang sudah kita perbuat. Kesalahan-kesalahan mari kita ubah menjadi-menuju kesalehan. Ingat, tidak ada nilainya jikalau itu tidak datang dari hati kita yang berusaha menaati perintah-perintah-Nya dan penuh belas kasihan menjangkau lebih banyak orang lain dan khususnya yang berbeda dengan kita. Mari mengekspresikan-memberlakukan kesalehan untuk memberi naungan kepada mereka yang menderita karena ketidakadilan. Kesalehan yang selalu bersedia mendengarkan dan untuk menghibur mereka yang menangis bahkan berduka. Kesalehan untuk peduli kepada anak-anak, mudah bekerjasama dengan para remaja dan pemuda, kesalehan yang peka terhadap kerinduan para ibu dan bapak (baca: orang tua), serta kesalehan yang menghormati seraya meneladani mereka para adiyuswa atau lansia. Baik dalam berkeluarga dan bergereja. Maupun ke luar: mari ekspresikan kesalehan sejati kepada tetangga, lingkungan masyarakat kota di manapun kita tinggal, bahkan mari mengekspresikan kesalehan penuh kasih sebagai dan kepada sesama warga negara Indonesia, dan akhirnya kepada seluruh kehidupan. 

Amin. 

Perkunjungan ke rumah BpkIbu Susilo (GKJ Nehemia-Wil. Bintaro)


Bersyukur kepada Allah. Dengan ibu-ibu jemaat mengunjungi, lepas rindu, berdoa bersama dan sukacita bahagia ke rumah BpkIbu Susilo (GKJ Nehemia Wilayah Bintaro). Khususnya atas Rahmat anugerah lahirnya cucu yg cantik melalui keluarga Dinar&Fanya. Juga penjagaan, kesehatan dan keselamatan kepada BpkIbu Susilo yg kini karena pekerjaan, kerap bolak-balik Jakarta-Surabaya. “Allah itu sungguh amat baik.” 🙏😍🤗


22 Agustus 2019

Menerima Visitasi GKJ Klasis JBB

Terpujilah Tuhan.. @Gedung Serbaguna Guna GKJ Nehemia. Bersama Majelis dan perwakilan komisi-komisi, perkumpulan, tim, panitia dan berbagai pelayanan serta potensi yang ada di GKJ Nehemia, kami menerima visitasi dari GKJ Klasis Jakarta Bagian Barat. “Meningkatkan komunikasi, saling menguatkan setia dalam iman, dan berbuah nyata.” 🙏💒🤗


21 Agustus 2019

Naposobulung Bible Academy - NHKBP Sudirman


Saat-saat menyajikan khotbah dan materi di Naposobulung Bible Academy - NHKBP Sudirman. “Naposobulung untuk Indonesia.” 📖🇮🇩

20 Agustus 2019

Menjadi Visitator GKJ Klasis JBB

Bersama Pdt. Rudy Ariyanto dan Dkn. Widyo Prayogo menjadi Visitator - GKJ Klasis JBB (Jakarta Bagian Barat) ke GKJ Yeremia, Depok. “Banyak yang dipersiapkan, banyak yang dicukupkan-Nya.” 💒🤗🕊🙏


Video Buku aku di Toko Buku Gramedia - Depok


Bersyukur kepada Tuhan.. Tadi sempat mampir ke Toko Buku Gramedia - Depok, lalu melihat Buku aku “Bahasa Tubuh yang Terbuka dalam Penyajian Khotbah” terpajang dijual di sana di antara buku-buku lainnya pada Rak Christianity. Terima kasih kepada semua yang telah membelinya. Sila ibu, bapak dan sahabat lainnya yang belum membelinya bisa langsung ke Toko Buku BPK Gunung Mulia dan atau Toko Buku Gramedia. Atau memesan-membelinya melalui Bukalapak, Tokopedia atau toko online lainnya. Termasuk melalui Gramedia.com
🤗

Buku aku di Toko Buku Gramedia - Depok



Bersyukur.. Tadi mampir ke Toko Buku Gramedia - Depok, melihat Buku aku “Bahasa Tubuh yang Terbuka dalam Penyajian Khotbah” terpajang. Terima kasih kepada semua yang telah membelinya. Bagi yang belum, bisa langsung ke Toko Buku BPK Gunung Mulia dan atau Toko Buku Gramedia.

18 Agustus 2019

Donor darah @ GKJ Nehemia


Bersyukur dan bahagia.. 18.08.2019 @Gedung Serba Guna GKJ Nehemia, bersama umat/jemaat GKJ Nehemia, bisa melakukan donor darah. 💒🇮🇩❤️🤗

Memimpin Persiapan GSM GKI Kwitang


Usai memimpin Persiapan GSM (Guru-guru Sekolah Minggu) GKI Kwitang. “Bertanggung jawab atas kesalahan” & “Tekun berdoa.” 📖📲🕊🤗

Enkrateia GKI Pamulang

Ketika menyajikan khotbah di Ibadah Pembukaan ENKRATEIA GKI Pamulang. “My Maker is My Mirror.” 🇮🇩💒🏆🕊



Ibadah Bulan Budaya GKJ Nehemia



Sebelum dan sesudah menyajikan khotbah di Ibadah Minggu jam 6 dan 8 pagi - GKJ Nehemia. “Jangan menjadi Warga Negara yang Tiada Berguna.” 🇮🇩💒🤗💡

@GKI Camar



Menyajikan khotbah di Ibadah Syukur Kebangsaan @GKI Camar. “Mensyukuri Kemerdekaan dan Mengapresiasi Negeri.” 🇮🇩💒

Di Ibadah Kementrian Kesehatan


Ibadah Kementrian Kesehatan, menyajikan khotbah jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. “Menyalurkan Kemerdekaan Tuhan.” 🤗🕊