17 Agustus 2017

Refleksi Minggu ketiga Agustus 2017


 

Matius 15: 21-28

Bertumbuh dalam Perjumpaan





Tindakan Tuhan Yesus Kristus menyembuhkan anak
perempuan dari seorang perempuan Kanaan menunjukkan
kasih dan kepedulian-Nya. Cinta kasih yang tidak terbatas
hanya kepada golongan atau suku atau bangsanya sendiri saja.
Dialog di ayat 24 Dia mengoreksi pandangan "sempit" para
murid, yang masih beranggapan bahwa Tuhan Yesus diutus
hanya untuk orang dan bangsa Yahudi. Kepedulian terhadap
bangsa nonyahudi juga ditunjukkan-Nya dengan mengunjungi
wilayah utara Galilea ke desa-desa orang-orang lain (yang
beragama non Yahudi).


Agama dan budaya bertumbuh dalam perjumpaan dengan
agama dan budaya lainnya. Perbuatan mukjizat yang pernah
dibuat Tuhan Yesus terhadap umat Yahudi kini dilakukan
juga kepada orang-orang non Yahudi. Bagi Tuhan Yesus
mereka pun domba-domba hilang yang perlu ditemukan,
diterima, dan diselamatkan. Setiap orang, tidak peduli suku,
ras, bahasa, bangsa dan agama apapun, memerlukan Kasih
sayang-Nya.


Kita sebagai umat-Nya juga dipercayakan Tuhan Yesus
untuk terbuka dan membagikan kasih penyelamatan-Nya bagi
orang-orang lain. Mari lebih mendoakan dan menerima asisten
rumah tangga kita yang suku-budayanya berbeda misalnya,
atau mereka yang membantu keseharian kita yang beragama
lain. Lalu para tetangga, hingga semua saudara sebangsa
setanah air Indonesia. Juga semua manusia penghuni bumi,
yang diciptakan Tuhan berbeda-beda. Amin.

 
Pdt. Lusindo Tobing