20 Februari 2013

refleksi minggu keempat Februari 2013




Mazmur 27: 1-6



TUHAN BENTENG HIDUPKU
“Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” (Mazmur 27: 1)





Sebuah survey terbaru dirilis The State Administration of Cultural Heritage (SACH) atau Badan Administrasi Negara urusan Peninggalan Budaya China menyebutkan The Great Wall atau Tembok China ternyata memiliki panjang dua kali lipat lebih dari perkiraan sebelumnya. Dinding yang melalui 15 provinsi di China ini memiliki panjang 13,170.6956 mil atau 21,196.18 kilometer. Sebelumnya tahun 2009 dirilis panjang 5.500 mil atau 8.850 kilometer.

Tembok Cina merupakan benteng pertahanan. Salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Mungkin satu-satunya benteng di bumi yang bisa dilihat dari bulan. Karena dibuat berabad-abad, bahkan hingga 5 dinasti (terakhir di zaman Dinasti Ming). Konon juga berfungsi sebagai kuburan! Ribuan pekerja yang tewas dalam pembuatannya dikubur dalam benteng tersebut.




Namun sesungguhnya ada “benteng” lain yang jauh lebih hebat lagi: “Benteng Kehidupan” kita. Yang melalui ungkapan iman Raja Daud –Sang Pemazmur-,  benteng itu terpanjang, terlama, teraman, terkuat, terkokoh, juga ter- yang lain-lain. Khususnya sama sekali tidak membawa gemetar apalagi kematian. Benteng kita itu hanya membawa kehidupan. Kehidupan keselamatan kekal abadi.




Benteng itu adalah Tuhan. Saat kita tidak dapat lari berlindung kepada siapa pun atau ke tempat mana pun yang aman terpercaya. Ingat dan mari, kini datang dan berlindunglah hanya kepada Kekuatan dan KasihNya.

Tuhan adalah benteng, benteng kehidupan kita! Amin.




Tulisan & foto: Lusindo Tobing.