12 April 2010

refleksi minggu kedua April 2010



Lukas 24: 13-35


TERBUKA MATA

Yerusalem ke Emaus
Rentang kota ke kampung itu kira-kira 7 mil
Ya 7 mil

Ini refleksi perjalanan 2 murid
Ini refleksi perjalanan hidup saya dan anda

Saking sedihnya…
Karena Yesus Kristus, Guru dan Tuhan mereka sudah tiada
Telah mati bahkan mati dengan cara disalib bak seorang penjahat kelas kakap
Mata hati mereka tertutup

Namun rupanya bukan mata hati saja yg tertutup
Membiarkan tertutupnya mata hati terus menerus
Rupanya bisa menyebabkan mata jasmani, mata kita sesungguhnya juga “tertutup”

Coba imajinasikan sekaligus pantulkan di hati-pikiran, kisah perjalanan Yerusalem ke Emaus ini..:
Ketika menjalani perjalanannya,
2 orang murid itu kini bertambah jadi 3 orang
Siapa Dia? Siapa orang ketiga itu? Yups, Tuhan Yesus!

Dia berjalan bareng2 dgn kita di perjalanan, tapi kita ngga ngeh, ngga sadar
Dia bahkan ngobrol dgn kita di perjalanan, tapi masih aja kita berkutat dgn
Kebingungan kita sendiri, galau, ketakuan bahkan tangisan diri sendiri melulu
Tidak sedikitpun menyerahkan semua pergumulan hidup dan perjalanan hidup kita kepadaNya

Mata hati tertutup
Mata jasmani kita juga “tertutup”

Malah kalau terus dilestarikan keburukan ketertutupan tsb akan
Melahirkan sungut2 ke Tuhan!
Perhatikan saja kesal hati yg diungkapkan salah
seorang murid dlm perjalanan, “Kayaknya cuma anda deh yg ngga tahu
apa yang terjadi di Yerusalem pada hari2 belakangan ini.” (mohon ulangi lagi
kalimat aslinya di ayat 18)

Tetapi sekarang..
Ketika mendekati Emaus
Saat saya dan anda telah berjalan sekian lamanya..
Hampir sampai

Yesus bebrbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalananNya

Di titik inilah lebih dalam perenungan refleksi kita harus berubah menjadi
Kekuatan untuk meneladani sikap kedua murid itu
Mereka mendesak, bahkan ekspilist dinyatakan “sangat mendesakNya”
Untuk apa?
Untuk Yesus tinggal bersama mereka..
Ayat 29 berbunyi, “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hamper terbenam.”

Jadi keinget lagu yg teks begini,
”Tinggal sertaku Kawan yg Kudus..
G’lap hamper malam, jangan jalan t’rus..
Lain pertolongan tiada kutemu..
Tuhan Penolong.. tinggal.. ser..ta..ku….”

Ya, sekarang waktunya untuk lebih lagi mengundang Tuhan
Mampir saat perjalanan hidup harus kita teruskan
Tinggal di dalam hati kita, juga pikiran bahkan seluruh pancaindera
Dan
Benar-benar kita persilakan masuk
Masuk merasuk menguasai seluruh panggung-panggung perjalanan hidup kehidupan kita

Lanjutan ayat 29.. Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dgn mereka 

Dan lihatlah.. apa yang terjadi berikutnya sungguh indah dan memulihkan
Ada peralihan, ada perubahan!
Yg TERTUTUP jadi TERBUKALAH!

Khususnya saat Guru dan Tuhan kita itu melakonkan cuplikan Perjamuan Terakhir
Seperti Perjamuan Kudus yang selalu kita lakukan hingga kini
“Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu TERBUKALAH MATA mereka dan mereka pun mengenal Dia...” (ayat 30-31)

Mari dgn mengamini dan mengimani penampakan Yesus sebagai bukti kebangkitanNya,
Kita terbuka
Terbuka mata iman
Juga terbuka mata jasmani
Benar-benar terbuka, sadar-sesadar2nya bahwa Tuhanku hidup
Dan Dia sungguh2 Immanuel (Allah yg selalu beserta dengan kita)
Dan sampai kapanpun Tuhan akan selalu menyediakan
jamuan makannya untuk saya dan anda
Selalu menyediakan kebutuhan mendasar jasmani kita
Selau menawarkan menyediakan Keselamatan

Hampi 7 mil mereka berjalan.. letih cape?
Oh tentu jika hitung2an manusia duniawi
Tetapi tidak dgn 2 murid tersebut
Terbuka mata iman dan jasmani tadi membuat hati mereka termotivasi
Bersemangat, terbakar lagi, sukacita lagi
Ayat 32 menyebut,”hati kita berkobar-kobar”

Dan ini yang paling luarbiasa: Mereka bailk lagi ke Yerusalem!
Kurang lebih 7 mil lagi dong?
Iya..! 7 mil lagi mereka tempuh, bail, kembali ke Kota Yerusalem
Sekali lagi dgn bersemangat sukacita utk membagikan khabar ke teman2..

Ayo, kita juga semua kembali pulang teman2
Kembali kepada Tuhan
Pulang balik ke keluarga
Juga mari kembali ke studi, pekerjaan dan aktifitas
pelayanan Kasih kita kepada lebih banyak sesame yg menderita

Bangun, balik, pulang, kembali bersaksi memberitakan,
Persis spt kedua murid (baca ayat 33-35)
Dengan tingkah laku sehari-hari, perkataan juga kebaikan hati
“Tuhanku sudah bangkit, Dia hidup dan menghidupkan aku!
Cinta Kasih Tuhan membuka mata hatiku dan juga anda”
Nyatakan real itu sehari lepas sehari

Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka
Mendapati kesebelas murid itu…
Lalu bersaksi: Sesungguhnya Tuhan telah bangkit!”

KebangkitanNya membuat kita terbuka!
Terbuka mata iman
Terbuka mata jasmani

Terbuka bagi sesama
Terbuka untuk terus bersaksi menyalurkan kebaikan hati..


Selalu

Terbuka 



(tulisan & foto: lusindo tobing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar