31 Desember 2010

refleksi minggu ketiga Desember 2010


ALLAH MENYERTAI KITA

Matius 1: 18-25


Sangat istimewa perikop kita kali ini, Lembaga Alkitab Indonesia singkat jelas memberi judul perikop “Kelahiran Yesus Kristus”. Ya, karena memang isi menjabarkan perihal kedatangan Allah mellaui proses kelahiran seorang bayi yang kudus.

Dikisahkan tentang Maria yang bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus. Maria dan Yusuf memang ditentukan Allah untuk menjadi orang tua secara manusia dari bayi kudus itu. Nah, dari sini penyertaan Allah semakin ditampakkan, ketika Maria kelu hati, bingung dan bahkan takut akan kandungannya. Allah melalui Gabriel malaikat utusanNya berfirman agar Maria tidak takut dan tidak ragu. Demikian pula yang terjadi dengan Yusuf, Allah menyertai mereka melalui mimpi dengan menjelaskan bahkan memberi dorongan semangat agar tidak undur dari rancangan Allah. “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu. Sebab anak dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka.” (ayat 20-21).

Yang sangat menarik bila kita mengingat ulang hal ini sudah dinubuatkan oleh beberapa Nabi di konteks Perjanjian Lama (baca mis:Yesaya 7: 14). Bahkan sampai kepada hal-hal yang spesifik detail misalnya seorang perempuan muda akan mengandung, anak yang lahir itu berjenis kelamin laki-laki, dari keturunan Daud, Dia Imanuel, dsbnya. Semuanya itu terjadi dan berlaku, penyertaanNya ya dan amin!

Bahkan sebenarnya penyertaan Allah memang sudah sejak dulu, bahkan sejak awal mula dunia dijadikan, hingga sejak nubuatan-nubuatan tentang Mesias – Sang Juruselamat Dunia-, hingga digenapiNya dengan kedatanganNya sendiri ke dunia.

KedatanganNya dalam diri bayi kudus Tuhan Yesus Kristus adalah wujud bukti sekaligus konfirmasi ulang penyertaanNya atas dunia, atas semua umat manusia. Bahkan khususnya pemastian ulang cinta kasih sayang Allah kepada kita semua, kasihNya yang tidak pernah tertidur, tidak pernah bersyarat.

Inilah yang membuat kita terus-menerus akan dipulihkan seperti penyertaanNya yang memulihkan Maria-Yusuf. Kembali yakin, percaya dan bersemangat juga selalu bersukacita melakukan Firman Allah. Dengan tidak berhenti membagikan KasihNya bagi sesama, tiap hari, tiap waktu di keadaan bagaimanapun sulitnya.

Sebab Kasih Allah yang selalu baru dan tidak berkeseduhan, hingga kini bahkan sampai selama-lamanya selalu dianugerahkan. Kepada anda dan saya, kepada kita, dan diantara kita untuk semua umat manusia. Sehingga keadaan hidup kehidupanboleh makin baik, ada damai di tengah pertentangan bahkan terus ada pengampunan, iman bertumbuh dan pengharapan terang sejati.

Karena selalu, Allah menyertai kita! Amin.




(tulisan & foto: Lusindo Tobing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar