23 Juni 2011

refleksi minggu keempat Juni 2011


KASIH KESETIAAN

Mazmur 89: 1-9


Ada lagu Sekolah Minggu yang cuplikan kata-katanya seperti ini, “Kunyanyikan kasih setia Tuhan, selamanya.. selamanya.. Kunyanyikan kasih setia Tuhan, selamanya.. kunyanyikan s’lamanya…” dan seterusnya, lagu yang sangat singkat namun dalam makna. Persis dengan ungkapan Pemazmur di perikop kita kali ini, “ Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya,..” (ayat 2).

Bagian kali ini termasuk luarbiasa, karena lebih dari sepertiga Mazmur bisa digolongkan sebagai mazmur ratapan atau keluhan. Beberapa mazmur bahkan mencerminkan krisis bangsa. Kebanyakan merupakan keluhan dan penderitaan keluarga terlebih pribadi yang rasa-rasanya hampir membuat putus asa. Tetapi mari teruslah menyanyi! Menyanyi bersyukur, menyanyi memuji, menyanyi mengagungkan kasih setia Allah kepada kita hingga kini. Tetap setia menyanyikan kasih setia Tuhan, memperkenalkan kesetiaanNya.

Tidak hanya melalui lagu dan musik, tetapi khususnya lewat sikap tingkah laku sehari-hari. Agar kasih setia Tuhan dibangun untuk selama-lamanya , dan kesetiaanNya tegak seperti langit (ayat 3). Langit bersyukur, bumi mengagungkanNya dan semua umat manusia memuji-muji kebesaran terlebih karena keajaiban2Nya dan kesetiaanNya (ayat 6). Dan karena tidak ada yang menyamaiNya, tidak ada yang sejajar dengan kebaikan kasih Tuhan (ayat 7).

Dan ungkapan “sangat disegani dan ditakuti” (ayat 8) mari kita maknai bahwa hanya Dia yang layak disembah dan Allah saja yang boleh dimuliakan atas seluruh kasih kesetiaan yang dirancang dan diberlakukan untuk kita! Tuhan Maha Kuat akan kesetiaanNya, kesetiaan yang mengasihi semua ciptaan.

Khususnya mengasihi semua manusia dan terlebih setiap yang percaya dan sungguh mengasihiNya! Mari menjalani hidup kehidupan dengan setia mengasihi Tuhan dan sesama, kasih yang terus dilakukan nyata dengan setia tidak berhenti.

Dari Tuhan, melalui kita, untuk keluarga juga sesama dan akhirnya, harus dikembalikan hanya bagi kemuliaan keluhuran KasihNya. Kesetiaan Kasih. Kasih kesetiaan! Amin.




tulisan & foto: Lusindo Tobing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar