06 Maret 2012

refleksi minggu kedua Desember 2011



PERBUATAN BESAR

Lukas 1: 46-56

Sesungguhnya perbuatan demi perbuatan kita manusia, mungkin tetaplah perbuatan kecil. Karena tangan kita memang kecil, kekuatan dan kemampuan kitapun kecil. Tetapi, tidak semua dan tidak akan selalu demikian. Mengapa? Karena dalam kekuatan TanganNya Yang Besar, semua yang dihasilkan bisa menjadi sesuatu yang besar. Dan Tuhan kerap memakai tangan-tangan yang kecil, di dalam tangan dan kekuatanNya yang besar. Untuk akhirnya melakukan bahkan menghasilkan perbuatan yang besar. Karena hasilnyapun besar. Makna dan dampaknya juga besar. Sehingga kebahagiaan benar-benar tercipta dan kita nikmati. Maria mengalaminya.

Ya, Maria –ibu Yesus- menikmati bahagia! “Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,” demikian sorak Maria di ayat 48 saat ia mengunjungi Elisabet sanak saudaranya. Karena apa ia berbahagia? Coba kita teruskan di ayat 49, “Karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatanbesar kepadaku dan namaNya adalah kudus.” Wow.. indah sekali nyanyian pujian Maria. Sekaligus sebuah pengakuan bahwa Allah telah memberlakukan perbuatanNya. Melalui dirinya, sehingga ia dimampukan melakukan perbuatan yang bagi dunia adalah tidak mungkin.

Tidak sekadar soal kehamilannya karena urapan Roh Allah Yang Maha Kudus tadi. Tetapi sesungguhnya perbuatan besar berlaku dalam diri janin yang sedang dikandungnya. Bahkan perbuatan-perbuatan besar yang akan dilakukan bayi itu. Yakni membebaskan mereka yang tertawan dosa, menolong semua yang letih lesu berbeban dan melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar (baca dan maknai ulang 51-54). Bayi dalam kandungan Maria itu tidak lain adalah Sang Juruselamat Dunia. Yang memang sudah lama dijanjikan sejak lama sekali. Bahkan sejak konteks Abraham, bapa semua orang yang beriman.

Perbuatan-perbuatan kita yang kecil, namun di dalam Tuhan, bisa menjadi perbuatan-perbuatan yang besar. Walau bagi dunia tampaknya apapun itu akan tetap kecil. Tetapi tidaklah dengan kaca mata iman. Dengan percaya, takut takluk menyembah Allah. Kita akan bisa melihat bahkan mengalami perbuatanNya yang besar. Bahkan luar biasa besar! Ayat 50 perikop ini menegaskan: RahmatNya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.

Dan hidup kitapun akan seperti pujian sorak Maria, akan sungguh berbahagia! Bahagia yang besar! Amin.



tulisan & foto: Lusindo Tobing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar