26 September 2013

refleksi minggu kelima September 2013




Yesaya 55: 8-9 & Roma 11: 33-36




MENGGAPAI SUMUR TANPA DASAR






Mari memuji memuliakanNya karena takjub! Karena ketakjuban hati kita kepada Allah. Terus dan lebih belajar mendalami, menemukan hikmat atas rancangan dan kasih karunia Allah. Yang tiada henti.



Sesungguhnya Yesaya 55 berada di jajaran pasal Kitab Yesaya yang penuh nubuat dan kemuliaan. Tentang Mesias yang akan datang dan kerajaan-Nya di bumi kelak. Ditulis selama tahun-tahun akhir hidup Nabi Yesaya. Memberi kekuatan penghiburan kepada umat-Nya selama tertawan di Babel 150  tahun sesudah zaman Yesaya. Sehingga semua pendengar, khususnya kita sekarang, baru mengerti ungkap, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55: 8-9)


Begitu pula dengan konteks Roma 11. Menikmati puji-pujian Rasul Paulus, “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!” (ayat 33, dan baca berulang-ulang juga ayat 34-36). Lebih menegaskan lagi indahnya meninggikan Dia. Semua kita tidak bisa lagi menyombongkan diri. Kita hanya dapat tunduk bersyukur. Memuliakan hikmat, pengetahuan, keputusan, pikiran, kemurahan Allah yang tak terselami. Ia sungguh Pencipta, Pemelihara, Penyelamat yang ajaib dan sungguh patut kita puji selama-lamanya.

Menikmati keselamatanNya, mungkin seperti terbang damai menggapai langit di atas langit. Atau berenang di lautan kasih karuniaNya yang dalam tiada bertepi. Juga, terus mendengar dan memberlakukan hikmatNya, seperti menggapai sumur tanpa dasar. Sumur rancangan dan penggenapan penyelamatanNya kepada dunia. Sehingga melalui kita, lebih banyak orang lain juga mengaku memuliakan, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” Amin.







Tulisan & foto: Lusindo Tobing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar