03 Februari 2017

Refleksi Minggu pertama Februari 2017



Matius 5: 13-16

Anak Tuhan yang Tetap Berguna bagi Kehidupan


                                                                                                                                                                  foto: Lusindo Tobing

 
Apakah hidupku sudah berguna? Apakah hidup kita sudah berguna? Pertanyaan sejenis ini selalu penting untuk kita jawab. Berguna artinya berfaedah, bermanfaat, dan mendatangkan kebaikan (kbbi). Bukan untuk diri sendiri saja, tetapi untuk orang lain dan kehidupan bersama. Salah satu contoh kasus sempat ramai dipermasalahkan di Indonesia beberapa hari ini, adalah ucapan (kata-kata) dan sikap yang dilakukan salah seorang calon gubernur DKI Jakarta kepada seorang Ketua umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) juga sebagai Rais Amm NU (Nahdlatul 'Ulama), satu organisasi Islam besar di Indonesia.

Sudah saling meminta dan memberikan maaf: "’Saya meminta maaf kepada KH. M.A. apabila terkesan memojokkan beliau,’ kata pria yang akrab disapa A itu dalam keterangan tertulisnya,” Rabu (1/2/2017) (Kompas.com 1 Feb 2017), demikian pula sebaliknya KH. M.A. telah memaafkan. Namun dari peristiwa ini, banyak sekali pelajaran dan refleksi bisa kita dapatkan, bahwa sebagai anak Tuhan kita selalu ditantang untuk tetap dan semakin berguna. "Kamu <5210> adalah <1510> garam <217> dunia <1093>. Jika <1437> garam <217> itu menjadi tawar <3471>, dengan <1722> apakah <5101> ia diasinkan <233>? Tidak ada <3762> lagi <2089> gunanya selain <1487> dibuang <906> dan diinjak <2662> orang <444>” (ayat 13).

Firman Tuhan harus nyata dalam hidup kita. Mari perjuangkan nilai serta ajaran Kasih, dan gaya hidup Kristiani, seberat apapun. Jadilah peka dan tolak segala tindakan yang tidak sesuai dengan kebenaran firman-Nya. Baik melalui ucap kata, sikap dan segala perbuatan kita, untuk kebaikan orang lain (suku, budaya, ras, bangsa dan agama apapun) dan berguna bagi kehidupan bersama. Amin.

 

Pdt. Lusindo Tobing

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar