16 Desember 2017

Refleksi Minggu ketiga Desember 2017

Yesaya 61: 8-11



Terang Allah yang Menyelamatkan




Keselamatan akan mendatangi kita, jika kita berani berjuang hidup
dalam kebenaran. Sebaliknya, jika kita lestari dengan ketidakbenaran, kebohongan dan bahkan hidup dalam kegelapan, maka bisa dipastikan hidup kita tidak akan selamat. Frame refleksi tersebut tampak di berita yang tidak baik, saat: “jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi menilai terdakwa kasus korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto (SN), sudah berbohong dengan berpura-pura sakit. Hal ini disampaikan jaksa dalam sidang dakwaan Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (13/12/2017). Awalnya, hakim bertanya kepada Novanto mengenai nama lengkapnya. Namun, Novanto tampak lamban merespons berbagai pertanyaan hakim. Beberapa kali dia tidak menjawab. Dengan suara pelan, Novanto mengaku sakit. Hakim lalu bertanya apakah kesehatan Novanto sudah diperiksa dokter sebelum dibawa ke pengadilan. Jaksa Irene Putri memastikan kondisi kesehatan Novanto baik setelah diperiksa dokter. Dokter memeriksa tekanan darah, nadi, dan gula darah Novanto. Jaksa juga menghadirkan empat dokter yang memeriksa Novanto ke hadapan hakim.” (Kompas.com - 13/12/2017).

Dengan tetap menjunjung asas praduga tak bersalah, juga
penghormatan terhadap proses hukum SN yang masih berlangsung, maka kita tiba pada refleksi bahwa semua manusia sesungguhnya diundang Tuhan masuk ke dalam kebenaran dan keselamatan-Nya. Titik persoalannya adalah apakah tiap kita mau dibebaskan, masuk ke dalam kebenaran-keselamatan itu dengan konsekuen bersedia berjuang menegakkan kejujuran pada diri sendiri, menyatakan kebenaran dalam hidup bersama dengan manusia/orang lain dan selalu “takut” akan Tuhan.

Ada kabar baik di ayat 8, bahwa Tuhan akan membebaskan bangsa
Israel dari belenggu pembuangan. Israel menyambut kabar baik itu dengan kegembiraan! Nabi Yesaya yang menyampaikan kabar baik ini pun ikut bergembira. Israel bagaikan pengantin wanita yang disambut pengantin pria: “..sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran..” (ayat 10), dan mereka akan dipulihkan seperti kebun yang kembali dipenuhi oleh tanaman yang subur (ayat 11). Mari layak menerima kabar baik, berjuanglah hidup dalam terang kebenaran dan kejujuran, yang bersumber pada Terang Allah yang memulihkan dan pasti menyelamatkan! Amin.


Pdt. Lusindo Tobing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar