18 September 2019

Renungan: Jadilah Murid Kristus yang Tidak Layu Iman

Jadilah Murid KRISTUS yang Tidak Layu Iman (Mazmur 1: 1-6)
“Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” (Mazmur 1: 3)
Pergaulan yang sembarangan, mulai mengikuti ajakan orang untuk berdosa, akan dengan cepat merusak kebiasaan baik, iman menjadi layu, pengharapan tidak bertumbuh , lalu kasih menjadi mati, dan bahkan bisa berujung pada ikut mengajak orang lain untuk berdosa! Apa yang mungkin dituai oleh orang yang hidup dalam keberdosaan? Tidak ada yang bernilai kekal yang bisa ditabung untuk masa depan (baca ulang ayat 4). Bahkan kebinasaan menjadi akhir tragis bagi mereka (maknai ayat 6). Kebahagiaan apa yang bisa dinikmati orang yang bergaul dengan Tuhan? Kepuasan sejati karena tahu hidupnya berhasil di mata Tuhan, yaitu seperti pohon yang tumbuh subur menghasilkan buah yang baik dan lebat. Siapakah yang disenangkan kalau bukan pemiliknya sendiri?
Ayat 3 menegaskan Hasil untuk mereka yang dengan setia mencari Allah dan Firman-Nya, sehingga imannya hidup di dalam Roh. Karena air sering kali melambangkan Roh Allah, maka mereka yang diajar oleh Allah (di konteks Perjanjian Lama) dan menjadi pengikut atau murid Kristus (di konteks Perjanjian Baru) tinggal di dalam Firman-Nya, akan menerima sumber hidup yang tidak habis-habisnya dari Roh. Frasa, “apa saja yang diperbuatnya berhasil” tidak berarti bahwa tidak pernah akan terjadi masalah atau kegagalan, tetapi bahwa orang benar akan mengetahui kehendak dan hidup dilimpahi berkatNya.
Dengan demikian, setiap orang, jika mau jujur pada dirinya sendiri, ketika dapat melihat cerminan wajahnya sendiri sebagai umat Allah sekaligus murid Kristus, maka iman bahkan pengharapan serta kasihnya terus bertumbuh dan berbuah lebat. 
Oleh karena itu, mari jangan layu, tetapi bertumbuhlah dalam iman. 
Mari Jangan mati karena kebiasaan perbuatan buruk dan dosa, namun hiduplah dengan berbuah-buah. 
Mari berhasil (refleksi kata terakhir di Nats kita kali ini, di ayat 3) setelah selalu setia berjuang mengatakan yang benar, berbuat banyak hal yang baik, dan membagikan dari sesuatu yang kelihatannya kecil hingga besar, hal-hal yang berguna hanya seturut Firman-Nya. Amin.
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar