23 September 2011

refleksi minggu ketiga September 2011


IRI HATIKAH AKU?

Matius 20: 1-16


Kisah tentang Kerajaan Sorga ini sangatlah indah! Diperumpamakan seperti seorang tuan rumah yang sejak pagi-pagi benar keluar rumah mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Dengan bayaran sedinar sehari. Singkatnya, ada beberapa rombongan pekerja yang dipanggiil dan mulai bekerja dengan waktu mulai yang berbeda. Ada yang pagi sekali, lalu ada yang pukul 9 (sembilan pagi), kemudian pukul 12 ada, ada lagi pukul 15 (tiga sore) dan terakhir bahkan baru dipanggil dan bekerja pukul 17 (lima sore).

Ketika tiba waktu pembayaran upah kerja, giliran dilakukan terbalik, rombongan pekerja yang masuk terakhir lebih dulu menerima. Namun masalah timbul ketika jumlah upah yang tiap pekerja terima, semua sama, satu dinar. Para pekerja yang masuk terdahulu mengira akan mendapat upah lebih banyak. Dan iri hati bermunculan, mereka bersungut-sungut! Namun tuan itu menjawab, “Aku tidak berlaku tidak adil, bukankah kita sudah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah. Aku mau memberikan sama . Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? (baca lagi ayat 13-15).

Tuhan Yesus Kristus mengajarkan melalui perumpamaan ini bahwa hal memasuki Kerajaan Allah adalah hak istimewa, bukan karena jasa kita. Keselamatan dan semua yang kita miliki adalah kasih karunia, anugerah dari Allah. Bukan upah! Karenanya mari, jangan merasa lebih layak, atau bahkan lebih hebat dari orang lain. Semua adalah kesempatan yang diberiNya. Dan Allah selalu peduli kepada semua, menawarkan Kasih karuniaNya kepada sekalian orang, kemurahan hatinya diberlakukan bagi siapapun. Khususnya bagi yang mau dipanggil dan bekerja di ladangNya! Jangan iri hati. Amin.



tulisan & foto: Lusindo Tobing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar