12 Desember 2011

reflleksi minggu ketiga November 2011


SIAP

Matius 25: 31-46

Di awal renungan ini ijinkan saya mengajak kita, mari semua pembaca terkasih.. mari berjuang dalam hidup kita masing-masing dengan sungguh, agar kita masuk ke dalam golongan/kumpulan/kelompok “domba”.

Apakah kita masuk kelompok “domba”, atau malah kita sesungguhnya masuk kelompok “kambing”? Perikop kali ini kembali menyentak kesadaran iman kita. Ketika Tuhan Yesus Kristus sendiri menyatakannya. “Domba” penggambaran yang telak tentang hati dan sikap yang mau berserah dan setia kepada Allah Tuhan, “Tuan” – Gembala pemilik kita. Menyatakan sekaligus menjadi undangan rohani agar para Jemaat yang mengikutiNya saat itu benar-benar mau berubah dan berbuah.

Ya, berubah karena ada ujung dari perjalanan kita di kehidupan dunia ini. Untuk waktunya nanti kita harus melanjutkan bersama ke kehidupan berikutnya, Kehidupan Kekal Sorgawi. Masih banyak yang berpikir bahwa kematian adalah akhir segala kehidupan kita. Tidak! Kehidupan akan terus berlanjut. Dan titik peralihan itu ada di saat Tuhan Yesus Kristus sendiri akan datang untuk kedua kali. Dia sudah pernah datang dengan Natal-Nya. Kemudian tumbuh besar layaknya manusia, mengajar, hingga rela berkorban tebus dosa kita di Kayu Salib. Dan kemudian bangkit, naik ke sorga dan janjiNya sendiri Dia akan datang untuk kedua kali. Tidak ada lagi pengampunan dosa seperti kedatanganNya yang pertama tadi, di kedatangan Tuhan Yesus Kristus untuk kedua kali nanti, yang ada hanyalah: Penghakiman.

Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. (ayat 32-33). Dan saat Kristus datang kembali, orang yang sudah selamat dan yang tidak selamat yang masih hidup di bumi ini dan lolos dari masa kesengsaraan besar masih bercampur.

Penghakiman itu meliputi pemisahan orang fasik dari orang benar. Sungguh-sungguh dilandaskan pada perbuatan kasih dan kebaikan terhadap mereka yang menjadi milik Kristus dan yang menderita. Ungkapan kasih dan belas kasihan ini dianggap sebagai tindakan yang menunjukkan iman dan keselamatan sejati (baca ulang ayat 35-46). Orang fasik tidak akan diizinkan untuk memasuki Kerajaan Kristus, tetapi akan langsung dicampakkan ke dalam tempat hukuman keal. Tetapi orang benar atau kelompok “domba” akan mewarisi hidup kekal dan Kerajaan Allah. Berbenahlah, BERUBAHLAH, bersiaplah! Amin.



tulisan & foto: Lusindo Tobing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar