26 September 2012

refleksi minggu kedua September 2012




BAPAK





Pemimpin bagi keluarganya. Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya (1 Timotius 3:4). Dan karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Maka dasar kepemimpinan haruslah Kasih (Efesus 5:22-23). Sayang kepada anak-anaknya, meneladani TUHAN yang sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Menetapkan, mengarahkan, menuntun keluarga dengan berakar pada kehendak Allah. 

Dan dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih, membawa isteri dan anak-anaknya (keluarganya) bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala dari semua keluarga kita. Mengawasi, menjaga dan melindungi keluarga sehingga ada kenyamanan yang selalu berwujud di tengah pergolakan juga pergumulan dan perjuangan hidup kehidupan keluarga sehari demi sehari. Memenuhi dan memelihara kebutuhan hidup keluarga dengan bekerja sungguh, jujur dan memuliakan namaNya. 

Juga dengan hikmat Allah, seorang bapak mampu mengenali karunia yang dimiliki setiap anggota keluarga, mengarahkan dan berupaya memfasilitasi guna pemberdayaannya untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Selalu bersemangat untuk mempersatukan keluarga, keluarga inti utamanya juga keluarga besarnya dan keluarga juga komunitas di mana ia beserta keluarganya ditempatkan. Seperti Allah yang selalu mengasihi dalam kerinduan untuk hidup dalam kebersamaanNya. Yesaya 40:11 menyatakan, “seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.” 

Memberi kepercayaan kepada isteri dan anak-anaknya, karena percaya sang bapak kepada Allah Bapa. Sehingga ia mampu menjadi teladan bagi keluarga. Menjadi teladan iman pengharapan dan kasih. Yang terus dilengkapi dengan tanggungjawab kuat  atas seluruh aspek kehidupan keluarga. Setia dan taat melalukan dan mengarahkan, mengajar, mendidik dan membimbing (berjalan bersama) keluarga untuk bertumbuh ke arah Allah dalam nama Tuhan Yesus Kristus. 

Memberlakukan dengan bertekun Ulangan 6:6-9, “apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.” 

Memastikan bahwa keluarga hidup takut akan Allah.
Amin.


tulisan & foto: Lusindo Tobing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar