17 Juni 2015

Refleksi Minggu Ketiga Juni 2015


Ayub 38: 1-11



DIPELIHARA DENGAN KASIHNYA




Dengan serbuan pertanyaan “siapa?” dan “siapakah?”, sepertinya Allah menantang pengetahuan Ayub (ayat 2-3) atas alam semesta dan seluruh ciptaan-Nya. Sesungguhnya Allah bukan sekadar bertanya-menguji Ayub. Tetapi tujuan Allah adalah agar Ayub menempatkan dirinya secara tepat di hadapan-Nya. Kalau Ayub pernah "menantang" Allah (baca Ayub 31), maka kini Allah menantang Ayub sebagai manusia!  Ayub harus ingat bahwa ia manusia. Ia adalah bagian dari ciptaan Allah yang sangat luas, banyak dan menakjubkan.

Ya, kita juga hanya ciptaan Allah. Tetapi dianugerahi kemampuan nalar dan merefleksikan hidup. Minimal mengetahui, merenungkan serta menyadari bahwa semua kita dipelihara dengan KasihNya. Pertanyaan-pertanyaan retoris Allah dalam perikop kali ini bukan untuk dijawab, melainkan untuk direnungkan!  Untuk berlanjut kepada kesadaran tentang dua hal. Pertama, Tuhan berdaulat penuh atas semua ciptaan-Nya, termasuk manusia. Oleh karena itu, kita perlu belajar tunduk dan taat pada pengaturan-Nya. Kedua, manusia lebih penting daripada ciptaan lainnya. Sehingga kita percaya sepenuhnya bahwa Allah peduli dan mengerti atas kita.

Oleh karenanya, ketika pergumulan bahkan penderitaan “menyapa” anak-anak Tuhan, langkah terbaik adalah mari datang berdoa-berserah menyapa Allah. Untuk selanjutnya lebih melakukan firman-Nya. Maka keagungan Kerajaan Allah melalui karya-Nya, bimbingan-Nya dan keindahan solusi-Nya akan diberlakukan atas kita. Dan meyakinkan kita kembali bahwa Dia tidak pernah meninggalkan. Allah selalu memelihara kita, selalu, memelihara kita semua dengan Cinta KasihNya.  Amin.



Tulisan: Lusindo Tobing.
Foto: Krisna Adiet.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar