01 September 2015

Refleksi Minggu Pertama September 2015


 Yakobus 2: 1-13 

 
TIDAK DISKRIMINATIF  
 



“Bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?” (ayat 4). Salah satu ungakapan Yakobus ini sebenarnya mengangkat fakta konteks saat itu (dan kemungkinan besar sampai sampai kini). Firman Tuhan melalui penulis Yakobus mengajar dan mengingatkan agar jemaat (juga kita sekarang) tidak pilih kasih dalam hidup berjemaat dan bermasyarakat. 

Kesetaraan harus terpancar baik dalam ibadah maupun dalam pelayanan sosial. Firman Tuhan mengajar kita untuk konsisten menjadikan iman sebagai norma pergaulan di kehidupan masyarakat yang beragam. Kasih menjadi dasar ibadah yang tidak diskriminatif. Tidak boleh pilih kasih atau hanya hidup untuk sendiri. Iman harus berdampak luas, hingga Kasih Kristus dapat dirasakan semua manusia. 

Mari taatilah hukum kasih dalam seluruh sikap dan perbuatan kita, jangan taat kepada harta. Kuasai dengan mengelola harta yang dari Tuhan, bukan sebaliknya, harta menguasai kita. Agar kita tidak jatuh membeda-bedakan siapapun, apalagi berdasarkan kekayaannya. 

Tetapi menjadi ahli bersyukur bersama orang-orang dan kehidupan sekeliling kita dalam segala hal. Dan makin ahli memuliakan Tuhan -Sang Sumber berkat-. Berwujud nyata aktif ber-“ibadah tiap hari” membangun relasi kasih dengan semua manusia juga seluruh kehidupan. Tanpa diskriminasi. Kasih yang tidak “pilih kasih”. Amin. 


Tulisan & Foto: Lusindo Tobing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar